JAKARTA, WB – Elektabilitas terus melorot tidak membuat calon petahana Basuki Tjahaja Purnama menjadi gentar untuk maju di Pilkada DKI tahun depan. Ahok merasa itu terjadi karena makin banyak tokoh peaingnya.
“Elektabilitas makin turun dong, masa makin naik. Stamina orang juga makin turun kan,” kata Ahok di Balaikota, Kamis (15/9/2016).
Tingkat keterpilihan Ahok yang sbelumnya mencapai 49,3 persen kini melorot menjadi 43,6 persen. Menurutnya, merosotnya elektabilitas dirinya lantaran semakin banyak tokoh yang berencana maju sebagai bakal calon gubernur pada Pilkada 2017.
Dikatakannya, warga akan mengapresiasi selama ia bekerja baik. Namun, jika warga melihat kinerja kepala daerah lain lebih baik darinya, maka elektabilitasnya juga semakin menurun.
“Kalau orang Jakarta merasa ada (calon) gubernur lain yang lebih bagus untuk bagusin Jakarta pasti mereka enggak pilih saya. Saya cari tempat kerja lain lagi,” tandasnya
Sekadar diketahui hasil survei Manilka Research and Consulting Agustus lalu, elektabilitas Ahok menurun dari bulan Juni ke Agustus 2016 sebesar 43,6 persen. Pada bulan Juni, elektabilitas Ahok sebesar 49,3 persen.
Survei dilakukan dengan wawancara tatap muka di wilayah Jakarta mulai tanggal 6-11 Agustus 2016. Besaran sampel ada 440 responden, dipilih secara acak bertingkat. Margin of error kurang lebih 4,7 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Begitupun dengan survei yang dilakukan Poltracking Indonesia yang merilis elektabilitas Ahok hanya sebesar 40,77 persen. Survei Poltracking Indonesia terkait Pilkada 2017 dilakukan 6 – 9 September 2016 terhadap 400 responden di ibukota menggunakan metode multi-stage random sampling. Tingkat kepercayaan survei 95% dengan margin of error 4,95%. []