JAKARTA, WB – Sudah jadi hal lumrah jika Kota Jakarta akan diserbu ribuan pendatang baru setiap setelah Hari Raya Idul Fitri. Meski demikian, Pemprov DKI tidak akan mengadakan operasi yustisi untuk menertibkan pendatang-pendatang baru tersebut.
Menurut Pelaksana Tugas (Plt.) Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, pada Lebaran tahun ini, pihaknya justru mengizinkan adanya pendatang baru, asalkan memenuhi syarat seperti memiliki tempat tinggal dan usaha, serta tidak akan membebani Kota Jakarta.
“Kita ini hampir sudah tidak ada operasi yustisi lagi sebenarnya. Kalau memang punya usaha, ada tetangga yang mau menanggung seperti punya usaha, kerja, tempat tinggal, pasti kita kasih KTP,” kata pria yang akrab disapa Ahok ini.
Ahok menuturkan, menurutnya, pihaknya lebih penting untuk menertibkan kawasan-kawasan kumuh di Kota Jakarta untuk menghindari pengemis atau pedagang kaki lima (PKL).
“Setelah bulan puasa nanti, kita kerja sama dengan Dishub, TNI, dan PT Kereta Api, kita akan operasi di bawah jalan-jalan layang kereta api, jembatan, dan pinggir sungai,” tuturnya.
Nantinya, kata Ahok, tempat-tempat itu akan ditertibkan dan dialihfungsikan menjadi tempat atau kawasan yang lebih bermanfaat ketimbang tempat untuk menampung pendatang yang tidak memiliki pekerjaan formil, dan hanya menjadikan Jakarta sebagai kota yang padat.
“Kita mau jadikan itu jadi tempat yang lebih bermanfaat seperti taman atau tempat olahraga,” tutupnya.[]