WARTABUANA – Para ahli vulkanologi Filipina pada Kamis (4/3) menaikkan status kewaspadaan Gunung Pinatubo, gunung berapi yang berlokasi sekitar 100 kilometer barat laut Manila, ke level 1 karena “aktivitas seismik yang terus-menerus terjadi.”
“Hal ini mengindikasikan bahwa ada pergolakan tingkat rendah yang mungkin terkait dengan proses tektonik di bawah gunung berapi tersebut,” kata Institut Vulkanologi dan Seismologi Filipina dalam sebuah pernyataan.
Institut itu menyatakan bahwa “tidak ada potensi erupsi dalam waktu dekat” meski terjadi 1.722 “gempa sunyi” yang terdeteksi di bawah struktur Gunung Pinatubo sejak 20 Januari tahun ini.
“Semua gempa bumi yang tercatat memiliki kaitan dengan proses rekahan batuan,” tambah institut itu.
Institut tersebut mengimbau masyarakat yang menghuni sekitar gunung berapi, yang berlokasi di perbatasan provinsi Zambales, Tarlac, dan Pampanga di Pulau Luzon, Filipina, itu untuk bersikap sangat hati-hati dan menghindari memasuki kawah gunung.
Institut itu memperingatkan kepada para penduduk yang tinggal di sekitar gunung berapi itu “agar selalu bersiap menghadapi gempa bumi dan bahaya vulkanik.”
Institut tersebut mendesak perangkat pemerintah setempat untuk “meninjau, mempersiapkan, dan memperkuat rencana kontingensi, darurat, dan kesiapsiagaan bencana lainnya.”
Gunung Pinatubo mengalami erupsi pada Juni 1991 setelah tidak aktif selama 400 tahun. Peristiwa erupsi pada 1991 itu dipandang sebagai erupsi gunung berapi terbesar kedua sepanjang abad ke-20.
Sebagai zona gempa bumi yang aktif, Filipina kerap mengalami aktivitas seismik karena letaknya yang berada di sepanjang kawasan “Cincin Api Pasifik.” Sedikitnya 24 gunung berapi aktif tersebar di negara kepulauan tersebut. [Xinhua]