Foto tanpa keterangan tanggal ini menunjukkan para wisatawan mengunjungi Kuil Chau Say Tevoda di Provinsi Siem Reap, Kamboja. (Xinhua/Otoritas Nasional APSARA Kamboja)
PHNOM PENH, 2 November (Xinhua) — Taman Arkeologi Angkor yang terkenal di Kamboja mencatat kunjungan 602.570 wisatawan mancanegara (wisman) dalam 10 bulan pertama 2023, meningkat 256 persen secara tahunan (year on year/yoy), menurut rilis pers pada Rabu (1/11).
Situs kuno itu meraup pendapatan sebesar 27,88 juta dolar AS (1 dolar AS = Rp15.897) dari penjualan tiket pada periode Januari-Oktober tahun ini, melonjak 312 persen (yoy), menurut rilis pers dari Angkor Enterprise milik pemerintah Kamboja.
Pada Oktober saja, Angkor menerima kunjungan 63.009 wisman serta meraup pendapatan sebesar 2,92 juta dolar dari penjualan tiket, imbuh pernyataan itu.
Foto tanpa keterangan tanggal ini menunjukkan para wisatawan mengunjungi Kuil Chau Say Tevoda di Provinsi Siem Reap, Kamboja. (Xinhua/Otoritas Nasional APSARA Kamboja)
Sekretaris Negara sekaligus Juru Bicara Kementerian Pariwisata Kamboja Top Sopheak mengungkapkan keyakinan kuat bahwa Bandar Udara (Bandara) Internasional Siem Reap Angkor yang dibangun dengan investasi China dan mulai beroperasi secara komersial pada 16 Oktober lalu, akan menarik lebih banyak wisman untuk mengunjungi Taman Arkeologi Angkor.
“Bandara internasional level 4E ini sangat penting untuk membantu meningkatkan pariwisata, ekonomi, perdagangan, dan investasi negara ini,” tuturnya kepada Xinhua. “Kami berharap hal ini akan menarik maskapai penerbangan internasional baru, sehingga mereka akan membawa lebih banyak wisatawan dan investor ke Provinsi Siem Reap, rumahnya (Taman Arkeologi) Angkor.”
Terletak di Kamboja barat laut, Taman Arkeologi Angkor yang memiliki luas 401 km persegi dicantumkan ke dalam Daftar Warisan Dunia Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) pada 1992 serta menjadi destinasi wisata paling populer di negara Asia Tenggara itu. [Xinhua]