Warga yang tidak divaksinasi tetap memiliki risiko infeksi, rawat inap, dan bahkan kematian yang jauh lebih tinggi akibat COVID-19.
NEW YORK CITY, Krisis COVID-19 saat ini tampaknya sesuai dengan perkiraan pihak berwenang dan pakar kesehatan bahwa kasus-kasus di New York City mulai menurun setajam peningkatannya sekitar Natal lalu, seperti dilansir media setempat pada Minggu (16/1).
Data Departemen Kesehatan New York City menunjukkan “penularan COVID-19 yang sangat tinggi” di seluruh kota, dengan ribuan kasus baru terdeteksi setiap hari, menurut amNY.com, situs berita terkemuka di New York City. Meski demikian, jumlah infeksi dan rawat inap terkait COVID-19 mulai menurun, menandakan bahwa lima boroughdi kota itu telah melewati puncak dari gelombang terbesar pandemi tersebut.
Kemajuan terlihat dalam tingkat kepositifan selama periode tujuh hari di lima borough. Sebanyak 52 wilayah melaporkan tingkat kepositifan COVID-19 sebesar 30 persen atau lebih antara 5 hingga 11 Januari, tetapi tidak ada wilayah di New York City yang melaporkan tingkat di atas 40 persen. Selama pekan sebelumnya dari 29 Desember hingga 4 Januari, kota itu mencatatkan 23 wilayah dengan tingkat kepositifan 40 persen atau lebih.
Pada 14 Januari, tingkat kepositifan selama tujuh hari di seluruh kota itu tercatat 27,65 persen, dibandingkan dengan 32,59 persen pada 4 Januari.
Saat ini, satu-satunya tingkat yang belum turun adalah tingkat kematian, yang terus naik karena infeksi COVID-19 jangka panjang dan lebih parah yang dilaporkan dalam beberapa hari terakhir. Hingga 14 Januari, rata-rata kematian selama tujuh hari adalah 73, menurut amNY.com.
Warga yang tidak divaksinasi tetap memiliki risiko infeksi, rawat inap, dan bahkan kematian yang jauh lebih tinggi akibat COVID-19. Data departemen kesehatan menunjukkan bahwa warga New York yang tidak divaksinasi empat kali lebih berisiko tertular COVID-19, delapan kali lebih mungkin dirawat di rumah sakit, dan sembilan kali lebih berisiko meninggal daripada warga New York yang telah divaksinasi, kata situs berita tersebut. [Xinhua]