WARTABUANA – Mengawali tahun 2022, PT Cahaya Anugrah Firdaus (CAF) menggagas kompetisi Ikan Cupang (Betta Fish) terbesar di Indonesia. Event akbar yang akan dihadiri Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Sandiaga Salahuddin Uno itu digear di Trans Studio Mall, Bandung, tanggal 13-16 Januari 2022.
Kompetisi bertajuk CAF Betta Festival itu yang mengusung tema “Pride of Local Culture” itu akan mengonteskan ribuan ikan cupang dan memamerkan lebih dari 4200 ekor ikan hias.
Menurut CEO CAF Betta Festival, Moch. Yanuar Anugerah saat jumpa pers secara virtual pada Senin (10/1/2022), acara ini tidak hanya berkutat soal kompetisi ikan cupang saja, melainkan juga ada lelang ikan cupang, Betta Fish Coaching Class, Talkshow, Habit Culture serta Festival Kuliner yang menghadirkan aneka booth Cemilan Nusantara.
“Dan yang tidak kalah hebohnya, CAF Betta Festival diikuti semua pemangku kepentingan cupang di seluruh Indonesia ini menawarkan total hadiah sebesar lima ratus juta rupiah alias setengah miliar,” ungkap Yanuar.
Founder PT CAF itu terdorong mengadakan event bergengsi ini karena terinspirasi dari manfaat ikan hias di Indonesia yang sangat berpengaruh pada perekonomian masyarakat Indonesia, karena Indonesia merupakan salah satu negara pengekspor ikan non-konsumsi atau ikan hias di dunia.
Dalam kesempatan yang sama, Zaenal Somantri selaku Event Director of CAF Betta Festival memaparkan, acara akbar ini digagas bersama Dewan dan Komunitas penggiat cupang Indonesia bekerjasama dengan para pelaku usaha kecil.
Pembagian kategori terdiri dari dua kelas yaitu International Betta Congress (IBC) dan Standar Nasional Indonesia (SNI), dengan total kelas ikan cupang yang dikompetisikan sebanyak 173 kelas untuk IBC dan SNI.
Kompetisi ini akan dinilai oleh dewan juri dengan jumlah terbanyak se-Indonesia yaitu 11 Juri SNI dan 11 Juri IBC (total 22 juri yang semuanya bersertifikasi). Program acara yang digelar selama empat hari ini terbagi menjadi beberapa segmen; Batch In Cupang Peserta (13 Januari), Penjurian Kompetisi Cupang Tahap-1 (14 Januari), Penjuarian Kompetisi Cupang Tahap-2 & Pengumuman Pemenang Tahap-1 (15 Januari), Pengumuman Pemenang Juara Umum & Grand Champion (16 Januari).
“Untuk Juara Umum SNI Grand Champion IBC akan mendapatkan hadiah senilai 25 juta rupiah. Satu unit Yamaha NMAX untuk Kategori Best of Show IBC. Dua unit Yamaha LEXY untuk kategori Best of Optional IBC dan Best of Form (Reguler). Satu unit Yamaha MIO M3 untuk Kategori Best of Form (Baby). Total hadiah 161 juta rupiah untuk Kategori Best of Division (Reguler & Optional). Dan total hadiah 70 juta rupiah untuk Grand Champion SNI,” jelas Zaenal.
Karena diselenggarakan dalam kondisi masa pandemi Covid-19, penyelenggara sangat concern dalam penerapan Protokol Kesehatan ketat. Penyelenggara telah menyediakan Mobile Laboratorium Antigen (EBDC) yang disiagakan untuk keperluan tes antigen bagi semua panitia dan peserta yang mengikuti acara.
Selain masyarakat bisa hadir langsung menikmati acara ini secara offline dari kawasan Trans Studio Mall, Bandung, acara ini juga tetap bisa diakses secara online melalui platform virtual event untuk memaksimalkan keikutsertaan publik.
Komoditas Ekspor
Ferry Luhur, selaku Ketua Asosiasi Betta Indonesia merasa yakin, tren penyuka ikan cupang akan tetap ada. Hal itu terjadi, karena jenis ikan hias ini disukai pria dan wanita dari segala usia dan kelas sosial. “Selain itu, jenis dan varian ikan cupang sangat banyak dan beragam,” ujarnya.
Sekedar informasi, saat ini Indonesia masih berada pada peringkat ke-5 dunia sebagai negara pengekspor ikan hias terbesar. Pada tahun 2018 lalu saja, Indonesia mengekspor 257.862.207 ekor ikan hias dengan nilai +/- USD 314 juta. Jepang, Singapura, Amerika Serikat, Tiongkok, dan Inggris menjadi negara tujuan ekspor utama.
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) masih berupaya mendorong produksi perikanan non-konsumsi asal Indonesia untuk memenuhi pasar ikan hias dunia dengan memfasilitasi para pembudidaya.
Salah satu ikan hias yang menjadi andalan ekspor Indonesia adalah ikan cupang atau yang biasa disebut dengan Betta Fish. Di Indonesia, perkembangan penghobi ikan cupang sangat pesat sehingga memicu persaingan pasar yang ketat dan keberanekaragaman jenis ikan cupang.
Sektor pemasaran ikan cupang ini cukup beragam dari anak-anak, penghobi, pemain kontes dan kolektor. Kualitas adalah hal terpenting dalam pemasaran ikan cupang, dengan kualitas yang baik ikan-ikan cupang ini akan mampu bersaing di Kancah Nasional maupun Internasional.
Penyelenggara berharap, melalui kegiatan CAF Betta Festival bisa menyumbang kontribusi lebih besar lagi dari potensi yang sudah ada saat ini an dapat memulihkan dan menggairahkan kembali perekonomian Indonesia pasca pandemi.[]