WARTABUANA – Rapat Kerja Nasional dan Pertemuan Ilmiah Tahunan Ikatan Apoteker Indonesia (Rakernas dan PIT IAI) 2019 yang diselenggarakan di eL Royale Hotel Bandung, Jumat (15/3/2019) lalu secara resmi ditutup oleh Ketua Umum PP IAI, Drs Nurul Falah Eddy Pariang, Apt.
Rakernas dan PIT yang dilaksanakan sejak 12 Maret lalu, diikuti oleh 2000 apoteker dari seluruh Indonesia, berisi worskhop dan simposium dengan materi berdasarkan seminat yang ada di IAI. Yakni farmasi industri, farmasi rumah sakit, farmasi kosmetik, farmasi distribusi, farmasi puskesmas, dan farmasi komunitas.
Disamping sejumlah plenary session yang diisi oleh pembicara seperti Prof Dr Rhenald Kasali, Prof Ian Bates dan Dr Lina Bader dari FIP (International Pharmaceutical Federation) dalam teleconference yang membahas penerapan apoteker advance di Indonesia melalui program Advanced Level Framework (ALF).
Para peserta tidak hanya belajar dari praktisi dan akademisi dari dalam negeri,melainkan juga pembicara dari luar negeri yaitu Shaunak J Dave dari India, Christian Cayaba dari Filipina dan Joseph Wang dari Taiwan.
Selain workshop, simposium dan plennary session, PIT juga diramaikan oleh oral presentation dan poster presentation yang setiap tahun selalu dilombakan. Para pemenang diumumkan pada saat upacara penutupan yang dilaksanakan Jumat sore lalu.Selain mendapat sertifikat, mereka juga mendapatkan hadiah berupa uang.
Para pemenang untuk oral presentation adalah Sherly Meilianti dari Department Practice and Policy, UCL School of Pharmacy, London WC1N 1AX, UNITED KINGDOM dengan judul Skala Pilot Survei Pengembangan Apoteker Advance di Indonesia, Via Dolorosa Halilintar dari Unika Atma Jaya dengan judul Pemodelan Logit Determinan Penyalahgunaan NAPZA pada Pelajar di Indonesia’.
Pemenang selanjutnya, Enade Perdana Istyastono dari Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma dengan judul Peluang Riset Kimia Medisinal Komputasi Menggunakan Aplikasi-aplikasi Betlisensi Free-for-academic di Windows 10. Sementara itu Patonah dari Sekolah Tinggi Farmasi Bandung dengan judul Studi Hipertensi Arterial pada Model Hewan Tikus Wistar yang diinduksi Fruktora,Emulsi Lipid, Garam dan Monosodium Glutamat.
Terakhir Eko Setiawan dari Faculty of Medicine The University of Brisbane, Australia dengan judul Challenges in cinducting a clinical pharmacokinetic study in an Indonesia setting : a pilot qualitative case study, Faculty of Medicine.
Pemenang katagori poster presentation adalah Retno Wahyuningrum dari Universitas Sembilanbelas November Kolaka dengan judul poster Apa yang Penting Bagi Apoteker? Sebuah Wawancara Kualitatif Tentang Masalah-Masalah yang Dialami Pasien dalam Pengobatan Diabetes Mellitus Tipe 2 untuk Melakukan Edukasi dan Konseling Kefarmasian.
Kemudian Nasrul Wathoni dari Bidang Kesejahteraan dan Kewirausahaan, PD IAI Jawa Barat dengan judul Konsep Perhitungan Standar Minimum Jasa Profesi Apoteker di Indonesia, Chantika Rosmanti Pratiwi dari King’s College London dengan judul poster Indonesia versus Europe: a Comparative Study of Marketing Authorisation Processes.
Pemenang selanjutnya Vienna Saraswaty dari Sekolah Farmasi ITB, dengan judul Pendekatan Nanoteknologi Untuk Meningkatkan Potensi Aktivitas Antioksidan dari Fraksi Bioaktif Cangkang Biji Melinjo serta Tursino dari Sekolah Farmasi ITB dengan judul C-Fikosianin dari Spirulina platensis sebagai Kandidat Substrat untuk Pengujian Aktivitas Enzim Protease: Studi Pendahuluan.[]