WARTABUANA – Ketika penderita Covid-19 dalam tahan isolasi sedang mandiri, sebaiknya mengonsumsi makanan yang mengandung lemak sehat, sumber protein baik, dan karbohidrat kompleks dari umbi, jagung, dan nasi. Ada delapan jenis makanan yang harus dihindari.
Jika tidak hati-hati memilih makanan, akan dapat mengacaukan sistem imun tubuh hingga memperburuk komorbid pasien.
Makanan yang wajib dihindari adalah makanan berkadar gula tinggi, garam, lemak, dan karbohidrat rafinan. Hindari juga makanan pedas dan asam.
Apa saja makanan yang harus dihindari penderita COVID-19 merupakan kunci penting pemulihan. Mengenai makanan yang harus dihindari penderita COVID-19 ini menurut para ahli disesuaikan dengan keluhan dan komorbid masing-masing pasien.
Hal ini pun berlaku bagi pasien COVID-19 tanpa gejala, makanan yang dikonsumsi tetap harus dijaga. Jangan sampai isolasi mandiri menjadi sia-sia hanya karena makanan yang harus dihindari penderita COVID-19 tidak diindahkan.
Berikut makanan yang harus dihindari penderita COVID-19:
- Ultra Proses
Makanan ini umumnya berupa kemasan dan mengandung garam serta gula yang tinggi. Selain dapat mengacaukan gula darah, makanan tersebut tidak dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh pasien.
Meski rasanya enak, makanan yang harus dihindari penderita COVID-19 seperti ultra proses dapat mengembangkan penyakit komorbid pada pasien COVID-19. Terutama bagi penderita COVID-19 yang juga memiliki masalah pada gula darah.
Misalnya, yang tadinya kadar gula darah normal namun akibat kebanyakan dan keseringan makan biskuit, cokelat, sereal, dan minum minuman bersoda, gula darah menjadi tinggi. Perlu diingat, diabetes merupakan penyakit komorbid yang dapat memperparah COVID-19.
- Pedas dan Asam
Walaupun tak sebanyak gejala gangguan pernapasan, mual muntah adalah salah satu gejala COVID-19. Makanan pedas dan asam sebagai makanan yang harus dihindari agar lambung pesien COVID-19 tidak semakin bermasalah. Ini wajib dijadikan catatan penting bagi penderita COVID-19 dengan penyakit bawaan maag, GERD, atau asam lambung.
Mayoritas penderita COVID-19 memang akan mengalami anosmia atau kehilangan kemampuan mencium bau-bauan. Ketika mengalami ini, mengonsumsi makanan pedas dan asam bukan solusi yang tepat.
Lebih baik konsumsi makanan bergizi dan bisa memperkuat sistem imun tubuh, masalah anosmia akan pulih dengan sendirinya.
- Cepat Saji
Meski lezat dan praktis, makanan ini dimasak dengan metode deep fry. Hal yang membuat makanan cepat saji termasuk makanan yang harus dihindari penderita COVID-19 adalah makanan ini sangat berminyak, diolah dengan banyak gula, garam, dan penyedap rasa.
Makanan ini bila tetap nekat dikonsumsi akan menimbulkan sejumlah masalah baru. Utamanya berkaitan dengan tenggorokan. Salah satu gejala COVID-19 adalah mengalami batuk dan sakit tenggorokan.
- Tinggi Lemak
Mayoritas makanan tinggi lemak diolah dengan cara digoreng. Makanan yang digoreng bisa menciptakan senyawa yang dapat memperbutuk sindrom metabolik, ini dapat memperparah peradangan.
Meski ada juga yang dipanggang atau direbus, makanan ekstra lemak yang mengandung banyak mentega, santan, jeroan, dan gajih belum tentu aman. Tetap saja, makanan tersebut adalah makanan yang harus dihindari penderita COVID-19 terutama untuk pasien dengan riwayat kolesterol tinggi, penyakit jantung, dan hipertensi.
- Daging Beku
Mengonsumsi daging mungkin baik untuk stamina tubuh, tetapi tidak untuk sistem kekebalan tubuh. Daging yang beku dalam kemasan umumnya mengandung lemak jenuh cukup tinggi dan keberadaannya dapat mengacaukan sistem imun tubuh.
- Berkafein
Segala makanan dan minuman yang mengandung kafein lebih baik tidak dikonsumsi. Contoh makanan yang harus dihindari penderita COVID-19 dengan kandungan kafein adalah cokelat dan teh. Saat sakit, pasien COVID-19 membutuhkan waktu tidur yang ekstra. Pastikan banyak istirahat hingga proses penyembuhan akan lebih cepat terjadi.
Lebih baik konsumsi minuman lain yang lebih sehat seperti air putih, susu, air kelapa, atau jus buah minim gula. Alih-alih mengonsumsi cokelat sebagai camilan, lebih baik makan buah yang banyak agar sistem kekebalan tubuh semakin kuat dan pemulihan bisa lebih cepat.
- Karbohidrat Rafinan
Makanan ini meliputi roti putih, pasta, tepung halus, hingga gula olahan. Memang makanan seperti karbohidrat rafinan cukup mengenyangkan, tetapi ini tidak direkomendasikan. Makanan ini termasuk golongan makanan dengan indeks glikemik tinggi sehingga dapat meningkatkan kadar gula darah, insulin, efek radikal bebasm dan peradangan bagi pasien.
- Tinggi Garam
Penderita COVID-19 dengan atau tanpa gejala harus menghindari makanan tinggi garam. Bila perlu, makanan ini jangan dikonsumsi dulu selama pandemi karena dapat memperburuk kesehatan. Makanan yang diolah dengan kadar garam yang tinggi dapat menghambat fungsi normal sistem imun tubuh manusia. []