Wisatawan mengunjungi Museum Suaka Kebenaran (Sanctuary of Truth) di Pattaya, Thailand, pada 29 Maret 2024. (Xinhua/Wang Teng)
BANGKOK, 29 Mei (Xinhua) — Kabinet Thailand pada Selasa (28/5) menyetujui serangkaian kebijakan pemfasilitasan visa, termasuk perpanjangan masa tinggal bagi wisatawan asing, pekerja jarak jauh, dan mahasiswa pascasarjana, sebagai upaya untuk meningkatkan sektor penting pariwisata negara tersebut di tengah perekonomian yang lesu.
Mulai Juni tahun ini, negara di Asia Tenggara tersebut akan mengizinkan pengunjung dari 93 negara dan kawasan, naik dari 57 negara dan kawasan yang berlaku saat ini, untuk masuk tanpa persyaratan visa dengan masa tinggal hingga 60 hari, sedangkan daftar bagi pengunjung yang memenuhi syarat untuk mendapatkan Visa Kunjungan Saat Kedatangan (Visa on Arrival/VOA) juga akan bertambah menjadi 31 negara dan kawasan, naik dari sebelumnya 19 negara dan kawasan, ujar juru bicara pemerintah Thailand Chai Wacharonke.
Bagi para pengembara digital (digital nomad) yang ingin tinggal di Thailand dalam jangka waktu yang lama dan bekerja dari jarak jauh, masa berlaku visa mereka akan diperpanjang dari 60 hari menjadi lima tahun, dengan masing-masing masa tinggal hingga 180 hari, kata Chai dalam sebuah konferensi pers.
Mahasiswa asing akan diizinkan untuk tinggal satu tahun setelah lulus, sementara persyaratan asuransi untuk pensiunan asing yang tinggal lama akan diringankan, imbuhnya.
Thailand menerima lebih dari 14,32 juta wisatawan mancanegara sampai dengan pekan lalu dan menargetkan setidaknya 35 juta kedatangan wisatawan asing pada 2024, dengan penerimaan pariwisata sebesar 3,5 triliun baht (1 baht = Rp440) atau sekitar 95,62 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp16.095), menurut Kementerian Pariwisata dan Olahraga Thailand. [Xinhua]