WARTABUANA – Festival film Asian Pop-Up Cinema merayakan Tahun Baru Imlek, yang jatuh pada 12 Februari, dengan penayangan tujuh film China secara virtual dan gratis.
Mulai 12 hingga 18 Februari, tujuh film akan tersedia untuk ditonton secara daring di mana pun di Amerika Serikat (AS) berkat format virtual yang ditawarkan.
“Menyadari pentingnya keselamatan masyarakat dan (bahwa) kita masih dilanda pandemi COVID-19, kami menggelar perayaan tahun ini secara daring,” kata Sophia Wong Boccio, pendiri sekaligus direktur eksekutif Asian Pop-Up Cinema, kepada Xinhua pada Kamis (11/2).
“Film-film ini dipilih untuk sedikit menggambarkan kegiatan-kegiatan tradisional yang dilakukan oleh masyarakat China selama tujuh hari pertama di tahun yang baru,” tambah Boccio.
Diawali pada Hari Tahun Baru Imlek, yang jatuh pada 12 Februari, satu film akan tersedia secara gratis setiap harinya. Film pertama berjudul “Four Springs”, sebuah film dokumenter besutan Lu Qingyi yang menceritakan tentang kunjungan Lu ke kampung halamannya di kota terpencil di Provinsi Guizhou, China barat daya.
Lu memperkenalkan sebuah kehidupan melalui sudut pandangnya, yakni kehidupan sehari-hari, kunjungan keluarga, upacara pemakaman, reuni, dan perpisahan. Film itu menonjolkan sikap sejumlah karakter utamanya, yakni sang sutradara beserta kedua orang tuanya, saat dihadapkan pada kehilangan yang tidak dapat dielakkan dalam kehidupan. Film itu telah meraih banyak penghargaan sejak peluncurannya.
Pada hari kedua hingga ketujuh, film-film yang akan ditayangkan adalah “The Island” arahan Huang Bo, “Ne Zha” besutan Jiaozi, “Last Letter” oleh Shunji Iwai, “Forever Young” karya He Jiong, “I Belonged to You” dari Zhang Yibai, dan “The Unity of Heroes” oleh Lin Zhenzhao.
Sejak penyelenggaraan pertamanya, Asian Pop-Up Cinema telah mengadakan pemutaran film gratis di bioskop untuk memperingati Tahun Baru Imlek sebagai bagian dari perayaan di seluruh Kota Chicago, tutur Boccio. Tahun ini menjadi kali pertama acara itu melibatkan sejumlah besar film, dan semuanya ditayangkan secara daring.
Akibat merebaknya pandemi COVID-19, sebagian besar perayaan Tahun Baru Imlek di Chicago, kota terbesar ketiga di AS, dialihkan menjadi acara virtual tahun ini. [Xinhua]