JUDUL: Resmi dibuka, Museum Situs Taosi tampilkan peninggalan budaya China dari 4.000 tahun silam
SHOOTING TIME: Dokumentasi
DATELINE: 13 November 2024
DURASI: 00:01:11
LOKASI: TAIYUAN, China
KATEGORI: BUDAYA
SHOTLIST:
1. Berbagai cuplikan suasana museum
STORYLINE:
Sebuah museum yang menampilkan peninggalan budaya yang berasal dari 3.900 hingga 4.300 tahun silam pada Selasa (12/11) dibuka untuk umum di Provinsi Shanxi, China utara, memberikan kesempatan untuk melihat proses pembentukan negara China pada masa awal serta kompleksitas masyarakat pada masa itu.
Museum Situs Taosi di wilayah Xiangfen dibangun di tepi barat laut situs peninggalan Taosi setelah pekerjaan arkeologis selama 46 tahun.
Situs Taosi diyakini sebagai reruntuhan ibu kota pada masa pemerintahan Yao dan Shun, dua kaisar bijaksana yang hidup lebih dari 4.100 tahun yang lalu.
Pengunjung juga dapat berinteraksi dengan sebuah meja pasir untuk melihat peta kota kuno yang mencakup kawasan seluas lebih dari 2,8 juta meter persegi.
Artefak-artefak yang dipamerkan ini mengungkap sistem hierarki sosial. Rakyat biasa hidup di rumah semirubanah (ruang bawah tanah) dengan satu kamar, sementara para bangsawan menempati bangunan megah yang dihiasi dengan dekorasi rumit dan permukaan yang dilapisi plester.
Di kota kuno tersebut, berbagai temuan menunjukkan bahwa masyarakat Taosi membudidayakan jawawut, beternak, dan mengembangkan kerajinan tangan seperti tembikar, peralatan giok, dan peralatan berlapis pernis, yang membentuk budaya perkotaan yang dinamis.
Di reruntuhan kota kuno tersebut, terdapat fondasi bangunan istana seluas 6.500 meter persegi yang merupakan struktur tanah yang dipadatkan atau rammed-earthdari zaman prasejarah terbesar yang pernah ditemukan, kata Gao Jiangtao, pemimpin tim arkeologi Taosi di bawah Institut Arkeologi Akademi Ilmu Sosial China.
Di seksi ritual dan musik museum tersebut, terdapat diorama adegan perjamuan kuno, lengkap dengan genderang, lonceng, dan genta batu, yang membawa pengunjung ke pesta-pesta perjamuan kuno yang diiringi dengan pertunjukan live. Beberapa stasiun media interaktif juga memungkinkan para pengunjung untuk mendengar suara yang direkonstruksi dari alat-alat musik kuno ini, sehingga mereka dapat mendengar sendiri alunan musik berusia 4.000 tahun.
Menurut para pakar, genderang dan genta ditemukan dalam kombinasi tetap untuk jumlah dan posisinya, mengindikasikan bahwa sistem musik ritual telah digunakan pada periode tersebut.
Sebanyak 230 benda atau set peninggalan budaya yang menunjukkan kebudayaan dan kehidupan masyarakat kuno itu, yang meliputi tembikar yang dihiasi lukisan berwarna, gelang bertatahkan batu pirus, lonceng perunggu, dan kapak giok, ditampilkan di museum itu.
Museum ini juga memamerkan benda-benda peninggalan yang diduga oleh beberapa pakar berkaitan dengan pengamatan astronomi dan penentuan waktu.
“Temuan-temuan ini menggambarkan fase baru yang penting dalam proses pembentukan dan perkembangan peradaban China,” kata Yan Yalin, direktur departemen arkeologi Administrasi Warisan Budaya Nasional China. Sejumlah pakar berpendapat bahwa Taosi mencerminkan karakteristik awal dari masyarakat bernegara, yang menjadi cikal bakal dari struktur dinasti selanjutnya.
Gao menuturkan bahwa perpaduan budaya di berbagai daerah di seluruh China turut berkontribusi terhadap pembentukan kota kuno di Situs Taosi, dan peradaban Taosi telah diwariskan serta dikembangkan oleh beberapa dinasti termasuk Xia, Shang, dan Zhou.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Taiyuan, China.
(XHTV)