CHANGSHA – Sebagai sebuah kerajinan tradisional China yang menggabungkan lukisan dan ukiran, Ukiran Porselen Baoqing, salah satu warisan budaya takbenda China, memiliki sejarah lebih dari 100 tahun.
Berbasis keterampilan tradisional, Liu Jinduo, seorang seniman dari Provinsi Hunan, China tengah, menggabungkan gaya melukis Barat dan ukiran. Dia membuat berbagai gambar figur manusia, bunga, burung, dan pemandangan alam di atas porselen dengan alat-alat khusus.
Lukisan palu kaca merupakan inovasi artistiknya yang dibuat berdasarkan keterampilan mengukir porselen, namun menggunakan palu, dan polanya dirancang sesuai dengan retakan yang dihasilkan pada kaca.
LIU JINDUO, Pewaris Seni Ukir Porselen Baoqing:
“Nama saya Liu Jinduo, tahun ini usia saya 65 tahun. Saya merupakan pewaris representatif dari warisan budaya takbenda ‘Ukiran Porselen Baoqing’ di Provinsi Hunan. Pada zaman kuno, mangkuk setiap keluarga harus ditandai. Jika orang mengadakan pesta di rumah, mereka harus meminjam mangkuk dari satu sama lain. Untuk mencegah kebingungan, nama mereka diukirkan pada bagian bawah mangkuk.
Saya dulu mengambil jurusan seni rupa, dan saya melukis di atas porselen, termasuk melukis pemandangan alam, bunga, burung, dan manusia. Saya juga melukis di atas batu, di atas batu giok, dan sekarang saya melukis di atas kaca.
Untuk gambar manusia, ini tergolong sketsa hiper-realistis. Beberapa orang mengatakan bahwa lukisan saya memiliki efek tiga dimensi. Bahkan, jika hubungan sketsanya tepat, hasilnya akan mencerminkan efek visual tiga dimensi.
Lukisan palu kaca sebenarnya merupakan inovasi yang berdasarkan keterampilan ‘Ukiran Porselen Baoqing’. Saat ini saya menggunakan kaca depan mobil bekas untuk dilukisi, yang tentunya bisa lebih ramah lingkungan.
Kaca memiliki keindahannya sendiri, dan menghadirkan kilau seperti berlian di bawah pembiasan cahaya, yang tidak dapat dihasilkan oleh material lain. Saya melukis sesuai dengan retakan pada kaca. Ketika kaca itu retak, maka juga memiliki nilai estetika, seperti sebuah kelahiran kembali.”
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Changsha, China. (XHTV)