Foto yang diabadikan pada 19 Oktober 2022 ini menunjukkan patung kepala Asura di Provinsi Siem Reap, Kamboja. (Xinhua/ANA)
Patung kepala Asura setinggi 60 cm yang terbuat dari batu pasir ditemukan di depan gerbang selatan kuil Angkor Thom di Taman Arkeologi Angkor yang terkenal di Kamboja.
Patung batu pasir berusia ratusan tahun itu saat ini disimpan di Museum Preah Norodom Sihanouk-Angkor, dan tim konservasi akan terus mencari bagian tubuh asli dari patung tersebut.
PHNOM PENH, 21 Oktober (Xinhua) — Patung kepala Asura berusia ratusan tahun yang terbuat dari batu pasir ditemukan di depan gerbang selatan kuil Angkor Thom di Taman Arkeologi Angkor yang terkenal di Kamboja, demikian disampaikan oleh Otoritas Nasional APSARA (APSARA National Authority/ANA) dalam sebuah rilis berita pada Kamis (20/10).
Asura merupakan sosok setengah dewa, raksasa, atau antigod, menurut rilis berita itu. Asura dapat ditemukan dalam ajaran agama Hindu dan Buddha.
Chhouk Somala, kepala tim registrasi Departemen Konservasi Monumen dan Arkeologi Preventif ANA, mengatakan patung kepala Asura itu ditemukan pada Rabu (19/10) di lokasi bekas kios suvenir di depan gerbang selatan Angkor Thom.
“Pada awalnya, tim kami menggali sedalam 30 sampai 40 cm dan menemukan tiga buah batu purba, kemudian batu-batu itu dicuci, dan dirangkai menjadi kepala Asura,” ujarnya dalam rilis berita itu.
Patung kepala Asura itu memiliki tinggi 60 cm, lebar 65 cm, dan tebal 59 cm, katanya, seraya menambahkan bahwa patung bergaya Bayon itu dibuat bersamaan dengan kuil Bayon pada masa pemerintahan Jayavarman VII pada akhir abad ke-12 dan awal abad ke-13.
Saat ini, patung tersebut disimpan di Museum Preah Norodom Sihanouk-Angkor, katanya, dan tim akan terus mencari bagian tubuh asli dari patung tersebut.
Terletak di Provinsi Siem Reap, Kamboja barat laut, Taman Arkeologi Angkor seluas 401 km persegi, yang terdaftar dalam Daftar Warisan Dunia Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan PBB (UNESCO) pada 1992, merupakan tujuan wisata paling populer di negara Asia Tenggara tersebut.
Sebelum pandemi COVID-19, taman kuno itu dikunjungi hingga 2,2 juta wisatawan mancanegara pada 2019, menghasilkan pendapatan kotor senilai 99 juta dolar AS (1 dolar AS = Rp15.579) dari penjualan tiket, menurut Angkor Enterprise yang dikelola negara.
ANA mengatakan bahwa wisatawan sudah mulai berdatangan ke situs Angkor setelah pandemi COVID-19 mereda.
“Ini merupakan pertanda bahwa pertumbuhan (kunjungan) wisatawan akan kembali normal setelah dua tahun tanpa adanya turis akibat pandemi COVID-19,” kata ANA. [Xinhua]