JAKARTA, WB – Dua kali sukses “berkolaburasi” demi memajukan penjualan musik original telah membuat Nagaswara dengan Sinergi Larya Optima (SKO) untuk Alfamidi dan Lawson kembali jalan bareng “jualan” VCD Album Kompilasi Karaoke ” I Love DanceDhut”.
Sebelumnya, Nagaswara selaku produser dan dua minimarket tersebut sudah pernah sukses menjual dua karya anak bangsa. Tahun 2014 ketiga korporasi ini laris manis jualan album VCD Karaoke “Goyank Dangdut” berisi 12 lagu dengan 12 artis penyanyi. Setahun kemudian kembali melaunchingkan CD album WALI “Doain Ya Penonton” berisi 14 lagu Wali.
“Kerjasama ini semakin memperlihatkan kebersamaan yang kokoh, berkomitmen penuh, dan saling bersinergi, dalam mendukung kemajuan musik original di Indonesia,” ujar Rahayu Kertawiguna, selaku pemilik Nagaswara.
Dengan harapan bisa mengulang sejarah baik itu, Selasa (29/8/2017) kemarin Nagaswara bersama SKO untuk Alfamidi dan Lawson kembali saling menandatangani kerjasama Penjualan VCD Album Kompilasi Karaoke ” I Love DanceDhut” di Aruba Caribbean Restaurant and Bar, Pasaraya Grande, Lantai Ground, Melawai, Jakarta Selatan.
Secara resmi Nagaswara bersama SKO, Alfamidi dan Lawson kembali mempersembahkan launching album kompilasi VCD karaoke berjudul “I LOVE DANCEDHUT” dengan tagline “I LOVE DANCEDHUT & SHOP THE ORIGINAL” .
Untuk memeriahkan acara launching hadir delapan artis dangdut yang ikut mengisi album tersebut, yaitu Sitibadriahh, Fitri Carlina, Duo Anggrek, Hesty Klepek Klepek, Sherlymey, Mozza Kirana,Ratu Idola dan biduan asal Malaysia Baby Shima.
Dalam album tersebut mereka menyanyikan, lagu-lagu; “Undangan Mantan”, “Pujaan Hati”, “Telolet Klepek Klepek”, “Goyang Nasi Padang”, “Makan Hati”, “Ada Gajah Dibalik Batu”, “Mama Minta Pulsa”, “Musim Hujan Musim Kawin”, “Tua Tua Keladi”, “Sumo” (Susah Move On), “Firasat” dan “Tanpa Kekasih”.
Menurut Rahayu Kertawiguna, kerjasama ini dilakukan untuk ketiga kalinya, karena Alfamidi dan Lawson mampu menjual CD mencapai 50 ribuan. Dengan didistributorkan melalui dua retail besar di Indonesia yakni Alfamidi dan Lawson, masyarakat kota maupun daerah akan lebih mudah mendapatkan album kompilasi Idol lantaran kedua retail tersebut sudah masuk ke dalam pelosok-pelosok daerah. Dalam pembayarannya jelas, berapa terjual langsung dibayarkan.
“Tapi jika dengan cara digital bisa tidal diketahui hasil penjualannya, pembayarannya juga tidak menentu,”ungkap produser yang getol berantas pembajakan ini.[]