WARTABUANA – Di awal tahun, komposisi terbaru St’Loco yang digawangi Berry (rap), Dimas (vokal), Iwan (gitar), Gilbert (bass), Nyonk (drum) dan Tius (DJ) merilis single NAKAL bersama label Nagaswara.
Sejak 18 tahun lalu, semangat bermusik St’Loco tetap konsisten dengan originalitas musik hiprock. Dan single NAKAL ini menjadi bukti jika Sty Loco memang ‘nakal’ dalam berkarya.
Menurut Berry, kata NAKAL merupakan akrnomin ‘Naluri Kualitas Akal’ yang mengandung pesan yang jujur dan positif. Lagu ini bercerita tentang sebuah karakteristik sifat nakal yang keras kepala, liar, cerdik, kreatif, dan tak kenal lelah, walau sering dikonotasikan pada hal-hal negatif.
“Kami sengaja merilis single dan bukannya album, ini sebagai cara promosi yang terbaik, dan strategi kami saat ini dengan one hits single, untuk memperkenalkan lagu lagu baru kami, yang selanjutnya akan dilanjutkan dengan album”
Selain serius menggarap lagunya, personil St’Loco juga tidak main-main merangkai klip videonya. Tidak tanggung-tanggung, mereka menggandeng sutradara super kreatif Surya Penny untuk menuntaskan visual NAKAL dalam bentuk visual.
Video klip ini tersaji unik dalam sebuah suguhan visual bernuansa dark yang menarik terpadu dalam plot cerita suspense thriller yang menegangkan, dengan berlatar belakang set sebuah rumah sakit tua di kawasan pinggir Jakarta.
“Kami sengaja merilis single dan bukannya album, ini sebagai cara promosi yang terbaik, dan strategi kami saat ini dengan one hits single, untuk memperkenalkan lagu lagu baru kami, yang selanjutnya akan dilanjutkan dengan album. Tahun ini kita punya target merilis 2 atau tiga single hingga album dengan vokalis yang baru juga”, kata Berry saat rilis single NAKAL di sebuah Kafe di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat Rabu (16/01/2019).
Yang menarik dalam single ini, adanya sentuhan tangan dingin dari duo produser yakni Jonathan Mono dan Petra Sihombing, yang mempu menerjemahkan kreatifitas St‘Loco untuk dipadukan dengan komposisi aransemen dan elemen elemen sound alternative dengan hasil yang mampu merefleksikan originalitas genre musik mereka.[]