JUDUL: Literatur daring China tarik minat penggemar di seluruh dunia
SHOOTING TIME: 5-8 Desember 2023 & Dokumentasi
DATELINE: 14 Februari 2024
DURASI: 00:01:43
LOKASI: SHANGHAI, China
KATEGORI: BUDAYA
SHOTLIST:
1. Berbagai cuplikan penulis literatur daring
2. SOUNDBITE 1 (Bahasa Mandarin): XIE MOXI, Penulis literatur daring
3. SOUNDBITE 2 (Bahasa Mandarin): YUAN YE, Penulis literatur daring
STORYLINE:
Dalam beberapa tahun terakhir, novel daring dengan ciri khas China, yang ditandai dengan plot cerita imajinatif dan rasa imersif yang kuat, telah muncul sebagai sarana penting untuk komunikasi lintas budaya.
Menurut laporan yang dirilis oleh Asosiasi Penerbitan Audio-video dan Digital China pada akhir 2023, total pendapatan industri novel daring China mencapai 31,78 miliar yuan (1 yuan = Rp2.166) atau sekitar 4,47 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp15.585) pada 2022, naik 18,94 persen secara tahunan (year on year/yoy).
Pendapatan luar negerinya mencapai 4,06 miliar yuan atau sekitar 0,56 miliar dolar AS dalam periode tersebut, meningkat 39,87 persen (yoy).
Laporan tersebut mengatakan, karya sastra daring China telah diterjemahkan ke dalam lebih dari 20 bahasa, mencakup lebih dari 40 negara dan kawasan di Asia Tenggara, Amerika Utara, Eropa, dan Afrika.
SOUNDBITE 1 (Bahasa Mandarin): XIE MOXI, Penulis literatur daring
“Novel daring merupakan sesuatu yang cukup baru. Novel-novel ini menarik bagi generasi muda. Jadi saya menulis cerita yang dapat dinikmati oleh generasi muda, dan mencoba membangun jembatan antara generasi muda dan budaya tradisional, mendorong mereka untuk menumbuhkan minat terhadap budaya tradisional.”
Melalui literatur daring, para pembaca dapat belajar tentang elemen budaya China dan nilai-nilai inti seperti ketekunan, harmoni, dan kerja sama.
SOUNDBITE 2 (Bahasa Mandarin): YUAN YE, Penulis literatur daring
“Kesempatan yang diberikan kepada kita oleh zaman kontemporer telah membentuk generasi manusia. Saya cukup yakin bahwa produk budaya yang kami ciptakan bukan hanya milik China, tetapi juga milik dunia. Karya-karya itu relevan dengan masa kini dan masa yang akan datang.
Ketertarikan pada keindahan, kebaikan, dan kebajikan, serta kerinduan akan persahabatan, cinta, dan ikatan kekeluargaan, merupakan hal yang universal di antara orang-orang di seluruh dunia.”
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Shanghai, China.
(XHTV)