WARTABUANA – Di tengah euforia film horor dan komedi, Deddy Corbuzier malah memproduksi film animasi untuk anak-anak berjudul “Knight Kris”. Alasannya, selama ini anak-anak Indonesia tidak memiliki tontonan yang edukatif.
“Saya prihatin tidak ada film untuk anak-anak, makanya kami hadir dengan film animasi kelas dunia yang berlatar budaya Indonesis dan penuh edukatif,” ujar host Hitam Putih yang jadi eksekutif produser Knight Kris ini.
Meski judulnya berbahasa Inggris, cerita dalam film ini punya konten budaya lokal, seperti tokoh pewayangan dan candi agar anak-anak di era millenia ini bisa belajar sejarah budaya Indonesia lewat film layar lebar.
Dikisahkan seorang anak kecil bernama Bayu (Chika Jessica) bersama kakak sepupunya, Kak Rani ( Stella Cornelia) menemukan sebuah keris sakti di candi misterius di dalam hutan terlarang. Dari keris ini, Bayu jadi punya kekuatan untuk berubah wujud menjadi ksatria harimau (Deddy Coruzier) berbaju zirah.
Ternyata, keris ini menyimpan sejarah dan membangkitkan kembali sosok raksasa Asura (Bimasakti) yang jahat. Asura menghancurkan desa tempat tinggal Bayu dan mengubah penghuninya menjadi batu, termasuk ayah Bayu.
Saat Bayu menyesal karena telah mengambil keris tersebut, muncul seekor kera bernama Empu Tandra (Bimasakti) yang menceritakan sejarah keris yang pernah dia pakai menyegel Asura. Sayangnya, keris tersebut terpencar menjadi enam bagian dan salah satu bagiannya ada di tangan Bayu. Akhirnya, Bayu, Kak Rani dan Empu Tandra pun pergi untuk mencari lima bagian dari keris itu.
Perjalanan mencari pecahan keris ini menemui banyak halangan. Muncul sosok Nahwara (Santosa Amin) yang berusaha untuk mengambil keris tersebut. Tanpa disadari, mereka bertiga juga diikuti oleh Yuda (Kaesang Pangarep) yang berusaha menjebak mereka.
Walaupun film ini berlatar belakang budaya lokal Indonesia, karakter penokohannya mengikuti selera kekinian dengan grafis computer generated imagery (CGI).[]