WARTABUANA – Berangkat dari sandiwara radio yang populer di era 80-an, Hanung Bramantyo akhirnya mau membuat film horor lagi berjudul “Trinil: Balekno Gembungku”. Hanung menjamin film yang akan tayang pada 4 Januari 2024 ini ceritanya unpredictable!
Sebagai sutradara dengan banyak karya box office, Hanung mengaku berkarya berdasarkan data. Dia terakhir menyutrdari film horor di tahun 2007 berjudul “Legenda Sundel Bolong”. “Kali ini saya memilih horor, karena begitulah industri berbicara, data juga berbicara seperti itu. Kenapa saya bicara data? Karena data berhubungan dengan uang, data berhubungan dengan kapital,” ungkap suami dari Zaskia Adya Mecca ini usai press screening di XXI Epicentrum, pada Rabu (27/12/2023).
Meski demikian, hanung tidak semata-mata mengikuti arus atau tren saja. “Bukan soal itu. Tetapi bagaimana tren tersebut bagus atau tiidak. Bagaimana film tersebut bisa dikemas secara bagus dan unpredictable atau stereotype? Tinggal itu pilihannya. Saya lebih memilih akan memberikan sebuah sajian yang unpredictable. Saya akan memberikan sesuatu yang berbeda dan ketika saya ungkapkan perbedaan itu, nanti akan menjadi spoiler,” tegasnya.
Selain dibintangi Wulan Guritno dan putrinya Shalom Razade, film ini juga didukung sejumlah aktor dan aktris ternama seperti Carmela Van De Kruk, Rangga Nattra dan aktor asal Malaysia, Fattah Amin. Hanung Bramantyo juga turut berperan sebagai penulis skenario bersama Haqi Ahmad.
“Trinil: Balekno Gembungku” merupakan project pertama Wulan Guritno berakting disutradarai Hanung. Wulan mengaku sempat kaget saat ditelepon Hanung yang mengajaknya main di film horor. “Mas Hanung, pertama kali ngajak aku jadi setan. It’s chalange for me. Di sini kan diceritakan mulai hidup, sampai mati, sampai gentanyangan. Aku tuh kesulitan, gimana ya, ini kan belum pernah mati. Jadi setan itu bagaimana?” kisah Wulan.
Film produksi Dapur Film dan rumah produksi Malaysia, Seven Skies Motion ini rencananya akan ditayangkan juga di Malaysia dan Singapura.
Film ini bercerita tentang pasangan suami-istri, Rara dan Sutan, yang baru saja menikah. Rara mewarisi perkebunan teh milik ayahnya di Jawa Tengah.
Rara merupakan pewaris sebuah kebun teh yang luas milik ayahnya yang berdarah Belanda, William Saunder. Suatu malam Rara merasa ketindihan saat tidur.
Sutan menyadari ada yang tidak beres, lantas dirinya meminta bantuan Yusuf, teman sekolahnya dari Penang, Malaysia yang dipercaya mampu menangani kasus mistis.
Rara sempat menolak pemikiran Sutan tentang hal mistis itu. Tidak disangka teror justru semakin menerpa pasutri tersebut.
Puncaknya, hantu kepala tanpa badan muncul sambil mengucapkan permintaan “Trinil, Balekno Gembungku (Kembalikan Badanku)”. []