WARTABUANA – Setelah 8 tahun mengendap, akhirnya film biopic tentang sosok juara dunia tinju Indonesia Ellyas Pical segera syuting. Film produksi Pratama Pradana Pictures bersama Time International dan Summerland itu diberi judul “The Exocet”.
Exocet merupakan rudal produksi Perancis tahun 1980-an yang terkenal bisa melesat cepat dan akurat menuju target. Nah, di tahun 1985, Ellyas Pical jadi juara dunia tinju pertama dari Indonesia. yang sukses meraih titel jawara dunia IBF kelas bantam junior setelah mengalahkan petinju Korea, Chun Ju-do di Jakarta.
Atas keberhasilannya itu, media asing menjuluki pukulan putra kelahiran Saparua, Maluku pada 24 Maret 1960 itu dengan sebutan The Exocet yang dipakai Argentina dalam Perang Malvinas.
Ertanto Robby si-empunya cerita sekaligus sutradara mengungkapkan, film ini sudah direncanakan sejak 2011. Karena kesulitan mendapat investor dan berbagai perizinan, produksi film ini sempat terunda proses syutingnya.
“Penantian yang cukup panjang, setelah 2011. Rights-nya sudah dapat dan akhirnya 2019 ini syuting. Proses sangat panjang, kita fight karya ini harus difilmkan. Kita lagi enggak meniru tetapi mengidentifikasi rasa,” ungkap Robby saat menggelar konferensi pers di kawasan Senayan, JakartamSenin (15/7/2019).

Semua kisah tokoh yang terlibat langsung perjalanan karir Ellyas Pical akan dihadirkan dengan komposisi yang seimbang, mulai dari pelatih, promotor, bahkan Mama Ana, sosok ibu kandung Ellyas Pical yang selalu hadir di sekitar ring tinju saat putranya bertanding.
Robby mempercayakan Jefri Nichol untuk memerankan sosok Ellyas Pical. “Kita bertemu dengan Nichol tahun lalu, dia menceritakan semua tentang Ellyas Pical dengan gamblang, heran juga anak muda kok bisa tahu. Dia ternyata sering diceritakan ayahnya dan dia punya wish someday dia ingin bikin film tentang Ellyas Pical dan akhirnya mimpi itu terwujud,” papar Robby.
Menurut Ellyas Pical, pemilihan Nichol sangat tepat karena mirip dengannya. Nichol menurut mantan petinju berusia 59 tahun itu memiliki keinginan besar bisa memerankannya.”Saya bangga sekaligus terharu kisah saya bisa menjadi film karena dengan itu ada cerita yang bakal dibuat baru,” kata Ellyas Pical yang hadir di acara konferensi pers itu.
Selain Jefri Nichol, film yang akan memulai syuting bulan Juli sampai Agustus di tiga lokasi yakni Jakarta, Saparua, dan Korea ini juga menghadirkan sejumlah pemain film kesohor seperti Chicco Jerikho, Ridho Hafiedz, Vino G.Bastian, Lukman Sardi, Amanda Soekasah, Laura Basuki, Jeremy Thomas, dan Olga Lydia.
Setting cerita film ini dimulai saat perjuangan Ellyas menggeluti dunia tinju dari tahun 1973 hingga 1985. Semua kisah tokoh yang terlibat langsung perjalanan karir Ellyas Pical akan dihadirkan dengan komposisi yang seimbang, mulai dari pelatih, promotor, bahkan Mama Ana, sosok ibu kandung Ellyas Pical yang selalu hadir di sekitar ring tinju saat putranya bertanding.
Sebelum menjadi petinju, Ellyas Pical yang biasa disapa Elly itu adalah seorang pencari mutiara bawah laut yang harus menyelam sampai ke dasar laut. Karena sering menyelam saat kecil itu, pendengarannya menjadi kurang peka.
Elly tertarik tinju sejak menonton pertandingan-pertandingan tinju di TVRI, terutama pertandingan Muhammad Ali. Karena dilarang bertinju oleh orang tunya, Elly yang baru berusia 13 tahun berlatih sembunyi-sembunyi.
Sebagai petinju amatir yang bermain di kelas terbang, ia kerap menjadi juara mulai dari tingkat kabupaten hingga kejuaraan Piala Presiden. Karier profesionalnya dimulai pada tahun 1983 dalam kelas bantam junior.
Sejak itu, berturut-turut sederet prestasi tingkat dunia diraihnya, seperti juara OPBF setelah mengalahkan Hi-yung Chung asal Korea Selatan dengan kemenangan angka 12 ronde pada 19 Mei 1984 di Seoul, Korea Selatan. Atas kemenangan ini, Pical menjadi petinju profesional pertama Indonesia yang berhasil meraih gelar internasional di luar negeri.
Pukulan hook dan upper-cut kirinya yang terkenal cepat dan keras itu, membawa Pical ke puncak popularitas. []