WARTABUANA – Di era 1980 an, sosok mendiang Arie Wibowo kesohor dengan dua hits lagunya, “Madu dan Racun’ dan “Anak Singkong”. Kini lagu “Madu dan Racun” di-remake dan dilantunkan lagi oleh Aliya Shafira, penyanyi muda yang juga anak kandung Arie Wibowo.
Selain merubah aransemen dan sebagian liriknya, Aliya juga membawakannya dengan gaya yang khas, manja namun elegant. Video klipnya pun digarap penuh warna dan kekinian.
Sebelum merilis single debutnya ini, Aliya yang biasa meng-cover lagu mencoba ‘berduet’ dengan mendiang ayahnya dala klip video berdurasi satu menit. Ternyat video pendek yang diunggah di Youtube itu mendapat respon positif warganet. Bahkan video yang diunggah di akun @aliyasw juga banyak diupload ulang akun-akun sosmed lain.
Aliya mengaku senang, kerja kerasnya diapresiasi banyak orang.” Alhamdulillah seneng banget yang pasti, gak nyangka masih banyak orang yang tau lagu Madu dan Racun ini,” ungkapnya.
Lagu yang diproduksi HP Music ini memiliki warna yang berbeda dari lantunan suara Arie Wibowo. ” Saya sangat senang bisa membawakan lagu almarhum ayah. Dengan genre dan musik yang berbeda. Saya membawakan lagu ini dengan genre pop dan R&B, dikemas dengan style kekinian,” kata Aliya.
Aliya mengaku menyanyikan karya ayahnya sebagai singel perdananya merupakan penghormatan sekaligus obat rindu. “Lagu papa banyak yang bagus dan ini sebagai bentuk penghormatan Aliya pada papa. Aliya sangat bersyukur bisa membawakan lagu ini, karena bisa mengobati rasa rindu pada papa,” ungkapnya.
Mengetahui kesuksesan lagu Madu dan Racun saat dibawakan ayahnya, Aliya mengaku merasa sedikit terbebani. “Beban mungkin ada sedikit sih, agak deg-degan sebenernya apakah nanti lagu ini akan sesukses Madu dan Racun pada awalnya. Mudah-mudah semua berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan,” harapnya.
Bagi Alya, hadirnya single ini tidak luput dari peran serta Allah SWT dengan dibantu HP Music dan dukungan orang orang terdekat. Ia pun berharap single ini bisa memacunya untuk terus berkarya. “Dengan rilisnya single perdana aku, aku harap kedepanya aku bisa terus berkarya di belantika musik indonesia dan juga semoga karya-karya aku dicintai dan disukai oleh orang banyak,” terangnya.
Aliya mengatakan, dirinya bisa membawakan salah satu karya emas mendiang ayahnya sama sekali tidak terlintas di dalam hidupnya. Sebab, sedari kecil, ia sama sekali memikirkan untuk terjun ke dalam industri musik Tanah Air.
“Baru mulai (serius) bernyanyi justru pas papaku sudah enggak ada. Dulu les nyanyi, malah ya sudah, enggak ada kepengin memproduksi singel atau menyanyikan lagu papa,” paparnya.
Aliya berharap “Madu dan Racun” dapat dapat diterima dengan baik dan bisa dinikmati kembali oleh pendengar musik Indonesia. []