WARTABUANA – Di tengah hiruk-pikuk jelang Pilpres 2024, sebanyak 24 warga di Distrik Amuma, Yahukimo, Papua Pegunungan mati kelaparan akibat kehilangan sumber pangan.
Mirisnya lagi, sekitar 12 ribu lebih warga di belasan perkampungan di wilayah tersebut juga terdampak cuaca ekstrem yang membuat lumbung pangan kosong, dan tanaman, serta ternak mati. Pemda Kabupaten Yahukimo sudah menetapkan status darurat tanggap bencana sejak pekan lalu.
“Dari informasi di lapangan di Distrik Amuma, saat ini sudah tercatat 24 warga yang meninggal dunia akibat dampak dari bencana kelaparan,” kata Kabid Humas Polda Papua, Kombes Ignatius Benny Prabowo, Rabu (25/10/2023).
Kombes Benny menerangkan, kondsisi cuaca ekstrem di Distrik Amuma, di Yahukimo sudah terjadi sejak Agustus 2023. “Bencana kelaparan ini, diduga karena cuaca ekstrem sehingga membuat tanaman-tanaman ladang warga, dan ternak-ternak warga mati,” tutur Kombes Benny.
Polda Papua Mencatat, ada 13 perkampungan di wilayah tersebut yang saat ini menjadi prioritas penyelamatan dari bencana kelaparan. Namun, upaya pengiriman bantuan ke wilayah tersebut memang terbilang berat. “Satu-satunya akses ke wilayah tersebut hanya dapat dilakukan dengan menggunakan helikopter. Dan pengiriman bantuan ke wilayah tersebut,” ujar dia.
Bencana kelaparan di wilayah Yahukimo, Papua Pegunungan ini, lebih mengkhawatirkan dari kondisi serupa yang terjadi di Kabupaten Puncak, Papua Tengah pada Agustus 2023 lalu. Bencana kelaparan di Puncak beberapa bulan lalu, catatan resmi pemerintah membuat enam warga meninggal dunia.[]