WARTABUANA – Hari Perempuan Internasional diperingati di seluruh Timur Tengah, dan diwarnai berbagai pertunjukan boneka, pameran, hingga aksi unjuk rasa. Kendati demikian, sebagian besar perempuan di kawasan itu tetap bekerja seperti biasa demi memenuhi kebutuhan hidup di tengah ketidakstabilan politik dan kesulitan ekonomi.[]
Seorang pementas boneka asal Tunisia tampil untuk menghibur para wanita dan anak-anak di Tunis, Tunisia, dalam rangka memperingati Hari Perempuan Internasional pada 8 Maret 2021. (Xinhua/Adel Ezzine)
Seorang wanita Suriah bekerja di sebuah pabrik tekstil di ibu kota Damaskus pada 8 Maret 2021. (Xinhua/ Ammar Safarjalani)
Nayla Abu Jubbah, pengemudi taksi wanita pertama di Jalur Gaza, daerah kantung Palestina, bekerja seperti biasa di Gaza City pada 8 Maret 2021. (Xinhua/Rizek Abdeljawad)
Para pementas boneka wanita menghibur penonton wanita dan anak-anak di pusat kota Tunis, Tunisia, pada 8 Maret 2021 dalam rangka memperingati Hari Perempuan Internasional. (Xinhua/Adel Ezzine)
Seorang perupa asal Palestina, Zina Al-Shurafa, melukis di studionya di Distrik Rimal, Gaza City, pada 8 Maret 2021, yang mengungkap tentang kekerasan terhadap kaum perempuan dalam rangka Hari Perempuan Internasional. (Xinhua/Rizek Abdeljawad)
Seorang wanita mengunjungi pameran bertajuk “Mu’anath” (Feminin) di Kairo, Mesir, pada 6 Maret 2021, yang digelar dalam rangka memperingati Hari Perempuan Internasional. Diselenggarakan oleh Art D’Egypte, platform seni dan warisan Mesir terkenal, pameran ini menampilkan beragam karya unik dari 20 pelukis, fotografer, dan pematung berbakat. (Xinhua/Ahmed Gomaa)
Para perempuan Aljazair menyampaikan seruan mereka untuk melindungi hak-hak perempuan dalam unjuk rasa memperingati Hari Perempuan Internasional di Aljir, Aljazair, pada 8 Maret 2021. (Xinhua)