JAKARTA, WB- Kasus meledaknya sejumlah baterai smartphone teranyar Samsung, Galaxy Note 7. Membuat pihak Samsung Electronics Co Ltd meminta semua mitra global untuk menghentikan penjualan dan pertukaran smartphone Galaxy Note7 karena perusahaan tengah menyelidiki laporan insiden kerusakan lainnya pada perangkat pengganti. Pada Selasa (11/10/16).
Hal tersebut disampaikan oleh seorang pegawai Samsung pada bagian suplai yang menolak untuk disebutkan namanya kepada kantor berita Yonhap. “Langkah [penghentian sementara] ini termasuk pada pabrik Samsung di Vietnam yang bertanggung jawab untuk pengiriman global [dari Galaxy Note 7],” kata pegawai itu.
Beberapa waktu lalu, Samsung menghentikan penjualan smartphone terbarunya Galaxy Note7 di seluruh dunia karena baterainya dapat meledak dan memicu kebakaran, terutama ketika sedang diisi ulang daya.
Samsung, dalam sebuah pernyataan, meminta semua konsumen baik yang menggunakan Galaxy Note7 keluaran pertama maupun yang baru hasil pertukaran program recall, untuk mematikan dan berhenti menggunakan perangkat mereka, menurut Reuters dalam laporannya.
Saham Samsung Electronics ditutup turun 1,5% di Seoul.
Eric Schiffer, seorang ahli strategi merek di Reputasi Konsultan Manajemen, mengatakan perusahaan harus mengambil tindakan untuk membatasi dampak berbahaya bagi citra perusahaan mereka.
“Jika [produksi] Note 7 dibiarkan terus, hal itu dapat mengarah pada langkah penghancuran diri terbesar sebuah merek dalam sejarah teknologi modern,” katanya, seperti dikutip dari BBC.[]