WARTABUANA – Sebentar lagi Microsoft merilis ponsel termurahnya di Indonesia. Ponsel Nokia seri 130 itu bisa memainkan video dan musik, namun tidak bisa dipakai mengakses internet.
Rencananya ponsel tersebut dilempar ke pasar dengan harga US$25 dan akan dijual di sejumlah negara seperti Cina, Mesir, India, Indonesia, Kenya, Nigeria, Pakistan, Filipina, dan Vietnam.
Peluncuran Nokia 130 juga sekaligus membuktikan bahwa Microsoft masih ingin bermain di kelas bawah pasar telepon genggam dunia.
Sempat mucul spekulasi Microsoft akan meninggalkan pangsa ini setelah membeli divisi handset Nokia April lalu.
“Pasar ponsel kelas bawah masih sangat besar dan tidak banyak pemain yang bermain di pangsa ini. Kami menganggap ponsel jenis ini masih sangat penting,” kata Jo Harlow, kepala bisnis telepon Microsoft ,Senin (11/08/2014).
“Kami punya jaringan distribusi untuk bisa bersaing secara efektif di pangsa ini di mana penetrasi ponsel pintar belum begitu besar,” jelasnya.
Riset menunjukkan lebih dari 300 juta unit ponsel murah -di bawah harga US$35 per unit- terjual per tahun. []