WARTABUANA – Orang kreatif pasti bisa mengambil peluang dan kesempatan di segala kondisi, seperti dimasa Pandemi Covid-19 ini, seperti yang dlakukan Jason Surya. Berawal rasa peduli dengan minimnya alat pelindung diri (APD) diawal pandemi, dia kini serius menggeluti bisnis kuliner Tang Kitchen dengan menu utama siomay.
Jason yang tercatat sebagai siswa kelas VIII di salah satu SMP di Surabaya ini baru saja melakukan grand opening kedai Tang Kitchen. Menariknya kedua kedai itu dibuka dihari yang sama, Sabtu (12/12/2020). Istimewanya, pesanan di hari ini diantar menggunakan drone.
Tidak sulit menemukan kedai Tang Kitchen menempati Ruko San Antonio N 1 No 175 Pakuwon City dan di Ruko Niaga Gapura C Surabaya. Tempat makan itu terihat mencolok dengan dominasi warna merah berlogo bocah berkacamata mengenakan topi chef.
“Awalnya saya tergugah untuk memberikan donasi berupa APD kepada para tenaga medis di Surabaya. Karena waktu itu mereka sedang kekurangan APD. Kebetulan saya hobi makan dan mengolah makanan. Akhirnya muncul ide jualan siomay,” ungkap Jason.
Bahkan Jason menyerahkan langsung donasi hasil penjualan tersebut kepada Walikota Surabaya Tri Rismaharini di Balaikota Surabaya pada 2 Mei 2020 lalu. Nah, kisah sukses berdonasi dengan berjualan siomay itulah yang mendorongnya membuka kedai Tang Kitchen.
“Sudah pasti siomay Tang Kitchen lebih enak dari yang lain. Jika tidak enak, nggak mungkin bisa bekembang seperti ini”
Menurut ‘pengusaha’ cilik bekacamata minus ini, dirinya memilih menu utama siomay karena selain sudah merakyat, proses pembuatannya praktis. Hampir semua orang bisa membuat siomay, namun masing-masing memiliki bahan baku khusus dan bumbu rahasia.
Karena saat itu ada kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), Jason fokus menjalankan bisnis siomay-nya secara online.
Pada mulanya semua penjualan siomaynya dilakukan secara online. Mengingat pada saat itu PSBB ketat diberlakukan. Dan sekolah dilakukan melalui daring dan Jason melihat kesempatan untuk memulai berjualan siomay secara online.
Lantas, apa yang membuat Jason masih bertahan dengan jualan siomay, bahkan semakin bertambah besar dan terkenal. “Sudah pasti siomay Tang Kitchen lebih enak dari yang lain. Jika tidak enak, nggak mungkin bisa bekembang seperti ini,” ungkapnya bangga.
Lantas, bagaimana caranya membagi waktu antara bisnis dan sekolah? Kebetulan sampai hari ini masih sekolah secara daring, sehingga dia bisa membagi waktu antara jualan siomay dan belajar.
Dan satu hal lagi yang tidak kalah penting, keberhasilan Jason selama ini berkat dukungan dan doa kedua orangtunya. Mereka juga kerap membantu jika Tang Kitchen sedang banyak order.[]