JAKARTA, WB – Direktur Eksekutif Yayasan SatuDunia Firdaus Cahyadi menyimpulkan kerjasama antara pemerintah Indonesia dengan Microsoft bisa berdampak buruk bagi pengguna internet di Indonesia.
“Salah satu point kerjasama itu adalah penggunaan peranti lunak komputer dari Microsoft kepada pendidik dan siswa di Indonesia, ini berpotensi memonopoli pasar oleh Microsoft di Indonesia,” ujar Firdaus dalam keterangannya, Jakarta, kemarin.
SatuDunia atau OneWorld Indonesia sendiri adalah sebuah lembaga nirlaba yang menangani informasi, komunikasi, pengetahuan dan teknologi, untuk organisasi masyarakat sipil di Indonesia. SatuDunia Indonesia merupakan bagian dari jaringan informasi global OneWorld Internasional, www.oneworld.net, yang terdiri lebih dari 2500 organisasi di 13 pusat regional – dari Finland sampai India, Amerika sampai Zambia. Setiap pusat regional memiliki karakter dan fokus sendiri.
Sebelumnya beredar di media sosial mengenai point-point kerjasama pemerintah dengan Microsoft. Sebuah perusahaan peranti lunak asal Amerika Serikat. “Sebelumnya pemerintah tidak pernah membuka secara resmi dokumen kerjasama itu.” imbuh dia.
Sejak dari sekolah, lanjut Firdaus Cahyadi, seorang murid dibiasakan menggunakan peranti lunak dari Microsoft. “Setelah lulus sekolah dan bekerja mereka pun enggan untuk beralih ke peranti lunak lainnya padahal ada peranti lunak Open Source (OS) yang bisa digunakan secara gratis,” kata dia.
“Harusnya pemerintah lebih memilih menggunakan peranti lunak OS di sekolah-sekolah dan instansi pemerintah daripada peranti lunak yang berbayar. Jika dokumen yang beredar di media sosial itu benar maka, perlu dipertanyakan mengapa pemerintah justru memilih bekerjasama dengan Microsoft untuk penggunaan peranti lunak berbayar. Oleh karena itu pemerintah harus transparan soal kerjasama dengan Micorosoft ini,” kata dia kembali dengan nada prihatin.
Menurutnya pemerintah harus menjelaskan mengapa dalam kerjasama tersebut lebih memilih mengkondisikan siswa dan guru di sekolah menggunakan peranti lunak berbayar daripada OS. “Pengguna TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) di Indonesia semakin meningkat, jangan sampai kondisi ini dimanfaatkan oleh segelintir perusahaan untuk memonopoli pasar,” tegasnya seraya menambahkan dokumen kerjasama antara pemerintah dan Microsoft harus dibuka ke publik dan biarkan publik mengkritisinya,” pungkasnya. []