WARTABUANA – Pesatnya perkembangan teknologi digital, harus dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh pelaku UMKM untuk memasarkan hasil produksi dan olahan di daerahnya. UMKM lokal akan didampingi Kemenkominfo untuk berekspansi ke luar daerah bahkan nasional dengan mengoptimalkan aplikasi-aplikasi digital.
Peluang ini bisa terwujud ketika para pelaku UMKM mampu memanfaatkan fitur-fitur yang ada di media sosial dan aplikasi penunjang toko-toko online sehingga proses bisnisnya menjadi lebih efektif dan efisien. Sebut saja aplikasi media sosial, aplikasi agregator, aplikasi kasir, aplikasi pembukuan, dan lain sebagainya.
Dalam kegiatan Active Selling yang diselenggarakan dari bulan Juli hingga Desember 2021, Direktorat Ekonomi Digital, Ditjen Aplikasi Informatika, Kementerian Kominfo RI memfasilitasi 2.600 UMKM di sektor produksi dan pengolahan yang berlokasi di Jawa Tengah, didampingi dalam manfaatkan tekologi digital.
Pendampingan ini berupa training-training pemanfaatan aplikasi-aplikasi digital. Fasilitator yang bertugas siap untuk melakukan pendampingan baik secara online maupun offline. Untuk memudahkan pendampingan secara online, Kemenkominfo akan memberikan paket data kepada UMKM. Namun bagi mereka yang sibuk, fasilitator akan datang ke lokasi bisnis.
Memiliki Destinasi Wisata Borobudur yang sedang diprioritaskan, Jawa Tengah punya berbagai hasil produksi dan olahan UMKM. Sebut saja cindera mata dan makanan khas. Produk-produk ini dapat dipasarkan ke luar Jawa Tengah dengan cara-cara online.
“Dengan menjual produk-produk khas lokal, maka UMKM masing-masing daerah memiliki differensiasi produk. Jika dimaksimalkan dengan pemanfaatan aplikasi digital, produk-produk UMKM ini dapat berbicara di kancah nasional”, tutur I Nyoman Adhiarna, Plt. Direktur Ekonomi Digital, Kementerian Kominfo RI.
Kegiatan Active Selling juga didukung dengan publikasi untuk meningkatkan Awareness masyarakat melalui radio-radio lokal di sepuluh target wilayah yang menjangkau hingga ke pelosok daerah, yang mengajak para pelaku UMKM untuk memaksimalkan kesempatan untuk mengembangkan usahanya dengan mengoptimalkan penggunakan aplikasi digital. Awareness ini juga ditujukan kepada stakeholders terkait, agar dapat bersinergi dalam mendorong perkembangan UMKM di daerahnya.
Bersamaan dengan adanya Kegiatan Pendampingan, Kominfo RI juga melaksanakan survei terhadap 3.700 UMKM secara online dan offline. Survei ini bertujuan untuk memperbaharui data terkait adopsi teknologi digital oleh UMKM, yang dapat digunakan sebagai dasar bagi pelaksanaan program berikutnya.[]