WARTABUANA – Pameran kain adipati terbesar di Indonesia, Adiwastra Nusantara 2019 resmi dibuka pada Rabu (20/3/2019). Acara akan berlangsung hingga 24 Maret 2019, dibuka mulai pukul 10.00 sampai 21.00 WIB di Hall A-B JCC.
Acara pembukaan Adiwastra Nusantara ini juga dibuat dengan gaya kekinian. Mulai dari pagelaran dan lagu Indonesia Pusaka dan Zamrud Katulistiwa persembahan dari Perempuan Untuk Negeri, lalu penampilan dari diva tanah air, Titi DJ yang mengiringi peragaan busana dari desainer ternama, Didiet Maulana yang mengangkat tema “Tribute to Donggala”.
Tenun Donggala sendiri merupakan salah satu wastra adati yang berasal dari Provinsi Sulawesi Tengah. Tenun Donggala memiliki motif yang mengandung filosofi dan diwariskan secara turun temurun.
Kain Donggala menjadi salah satu budaya bagi masyarakat Sulawesi Tengah khususnya Kabupaten Donggala dan Kota Palu. Ada 6 jenis tenun Donggala yaitu Kain pelekat Garusu dan Buya Cura, Kain Buya Bomba, Kain Buya Subi, Kain kombinasi Bomba dan Subi, Kain Buya Bomba Kota, dan Kain Buya Awi.
“Konsepnya adalah Flora Nusantara. Menarik sekali mengambil motif bunga dan floral pada tenun Donggala, dan membuat bunga bunga tersebut menjadi ‘hidup’,” kata Didiet Maulana melalui keterangan tertulisnya, Rabu (20/3/2019).
Pada gelaran fashion show di acara pembukaan Adiwastra Nusantara 2019 ini, Didiet Maulana menampilkan 10 look rancangannya. “Kain yang digunakan pada rancangan ini adalah Tenun Donggala Subbi, yaitu salah satu tenun yang menjadi andalan dari Sulawesi Tengah. Warnanya yang vibrant dengan benang perak untuk membuat motif adalah perpaduan yang menarik,” tambah Didiet.
Kementerian Perindustrian melihat potensi tenun Donggala sangat besar untuk dikembangkan. Sejak tahun 2011 Kementerian Perindustrian telah mendorong pengembangan industri tenun di Sulawesi Tengah dengan memberikan fasilitasi mesin / peralatan tenun di UPT Tekstil Donggala dan kelompok-kelompok perajin tenun di Kabupaten Donggala dan Palu.
“Sentuhan desainer akan memberikan value added bagi wastra adati, saya yakin di tangan Didiet Maulana yang konsen mengangkat potensi tenun di berbagai daerah”
Kegiatan lainnya adalah memberikan pendampingan dan tenaga ahli secara berkelanjutan setiap tahunnya untuk meningkatkan kompetensi SDM para penenun serta meningkatkan kualitas produk tenun Donggala sehingga berdaya saing dan fashionable.
Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian Gati Wibawaningsih mengatakan “Potensi Tenun Donggala sangat besar dan sangat potensial untuk dikembangkan, kami ingin mengembalikan kejayaan Tenun Donggala.”
Sebagai salah satu upaya penguatan branding tenun Donggala, Kementerian Perindustrian sengaja menggandeng desainer kenamaan Didiet Maulana. “Sentuhan desainer akan memberikan value added bagi wastra adati, saya yakin di tangan Didiet Maulana yang konsen mengangkat potensi tenun di berbagai daerah,” ungkap Gati.
Tahun 2018 Direktorat Jenderal IKMA melakukan kegiatan pendampingan tenaga ahli bagi perajin dan desainer di Kota Palu dan Didiet Maulana sebagai tenaga ahlinya. Pendampingan yang dilakukan berupa perbaikan kualitas dan desain produk tenun Donggala.
Gati menambahkan ”Hasil dari pendampingan tersebut yang digunakan oleh Didiet Maulana untuk membuat 10 buah busana yang ditampilkan pada pembukaan pameran Adiwastra Nusantara 2019.”[]