WARTABUANA – Menghadapi berbagai ujian dan tantangan dalam urusan domestik maupun internasional, perekonomian China menutup 2020 pada posisi solid, menjadi satu-satunya perekonomian besar yang mencatatkan pertumbuhan positif pada tahun yang dijerat pandemi tersebut.
Berikut beberapa fakta dan angka terkait dari sebuah pernyataan resmi yang dirilis oleh Biro Statistik Nasional China pada 28 Februari.
— Pendapatan Domestik Bruto (PDB) tumbuh 2,3 persen secara tahunan (year on year/yoy) mencapai 101,6 triliun yuan (1 yuan = Rp2.212) pada 2020. Dari berkontraksi 6,8 persen pada kuartal 1 (Q1), berekspansi 3,2 persen pada Q2, pulih 4,9 persen pada Q3, hingga naik kembali 6,5 persen pada Q4, trayektori berbentuk V tersebut menjadikan China satu-satunya perekonomian besar yang mencatatkan pertumbuhan positif.
— Total 11,86 juta pekerjaan baru di kawasan perkotaan diciptakan sepanjang tahun tersebut, dengan tingkat pengangguran perkotaan yang tersurvei berada di angka 5,2 persen pada akhir 2020.
— Indeks harga konsumen (consumer price index/CPI) China, alat ukur utama inflasi, naik 2,5 persen (yoy) pada 2020. Indeks harga produsen (producer price index/PPI), yang mengukur biaya barang saat siap keluar dari pabrik, turun 1,8 persen.
— Total impor dan ekspor barang China meningkat 1,9 persen (yoy) ke angka 32,16 triliun yuan pada 2020.
— Investasi langsung asing yang masuk ke China Daratan, dalam penggunaan aktual, meningkat 6,2 persen (yoy) menjadi sekitar satu triliun yuan pada 2020. [Xinhua]\