WARTABUANA – China secara resmi membuka perhelatan besar dalam kalender politiknya, yaitu sesi tahunan badan legislatif nasional dan badan penasihat politik tertinggi China, atau yang dikenal sebagai “Dua Sesi” sesuai jadwal, dengan lebih dari 5.000 anggota badan legislatif nasional dan penasihat politik berkumpul di Beijing untuk meninjau pekerjaan pemerintah selama setahun terakhir dan memetakan cetak biru keseluruhan untuk lima tahun ke depan dan seterusnya.
Komite Nasional Majelis Permusyawaratan Politik Rakyat China (Chinese People’s Political Consultative Conference/CPPCC) ke-13 dan Kongres Rakyat Nasional (National People’s Congress/NPC) ke-13 memulai sesi keempatnya masing-masing pada Kamis (4/3) dan Jumat (5/3). Pertemuan tersebut akan mengkaji dan membahas dokumen-dokumen penting mengenai pembangunan masa depan China secara keseluruhan, termasuk rancangan garis besar dari Rencana Lima Tahunan ke-14 (2021-2025) untuk pembangunan ekonomi dan sosial nasional serta tujuan jangka panjang hingga tahun 2035.
China bertujuan untuk memperluas ekonominya lebih dari 6 persen pada 2021, menurut laporan kerja pemerintah yang disampaikan oleh Perdana Menteri (PM) China Li Keqiang pada pembukaan pertemuan legislatif nasional pada Jumat.
Tahun 2021 menandai peringatan 100 tahun berdirinya Partai Komunis China (Communist Party of China/CPC) dan titik awal dari perjalanan baru untuk sepenuhnya membangun sebuah negara sosialis modern.
Secara global, pandemi COVID-19 telah menghadirkan tantangan berat bagi umat manusia. Terlepas dari tantangan tersebut, China dengan meyakinkan terus melangkah maju. China memenangkan pertempuran melawan kemiskinan, mencapai hasil strategis utama dalam pencegahan dan pengendalian epidemi, dan menjadi satu-satunya perekonomian besar yang mencapai pertumbuhan ekonomi positif di seluruh dunia pada tahun lalu.
Di tengah semua yang terjadi di dunia saat ini, pertemuan politik China ini menarik perhatian khusus. Pertemuan tersebut diharapkan dapat menyuntikkan kepastian dan kepercayaan kepada dunia yang sedang berjuang untuk pulih dari resesi ekonomi dan mengatasi COVID-19.
AWAL YANG SOLID UNTUK PERIODE LIMA TAHUNAN BARU
Selama periode Rencana Lima Tahunan ke-13 (2016-2020), China membuat kemajuan yang menentukan dalam tiga pertempuran kritis melawan sejumlah risiko besar, kemiskinan, dan polusi, yang meletakkan dasar kokoh untuk periode Rencana Lima Tahunan ke-14.
Para anggota badan legislatif nasional dan penasihat politik telah secara ekstensif membahas cara-cara untuk membuat awal yang baik untuk periode lima tahunan yang baru melalui inovasi, mengembangkan manufaktur canggih, serta mendorong vitalisasi pedesaan.
“Kita perlu meningkatkan kemandirian teknologi kita, dan khususnya, kita perlu mengatasi hambatan teknologi,” kata Zhan Chunxin, seorang penasihat politik dan ketua dewan Zoomlion Heavy Industry Science & Technology Co., Ltd. di Provinsi Hunan, China tengah. “Para perusahaan manufaktur peralatan China harus mengembangkan ide, mekanisme, dan kemampuan inovatif.”
Perusahaan swasta harus berusaha untuk menerapkan filosofi pembangunan baru dan mencapai pembangunan berkualitas tinggi terutama pada tahun pertama dari periode Rencana Lima Tahunan ke-14, kata Tang Liang, seorang anggota parlemen nasional dan ketua Ossen Group, produsen kabel untuk jembatan terkemuka yang berbasis di Shanghai.
MEMULAI PERJALANAN BARU MODERNISASI
Tahun ini, China akan memulai perjalanan baru untuk sepenuhnya membangun sebuah negara sosialis modern dan terus melangkah maju menuju tujuan abad kedua, yakni membangun sebuah negara sosialis modern besar yang makmur, kuat, demokratis, maju secara budaya, harmonis, dan indah.
Berkat perkembangan pesat selama lebih dari empat dekade sejak negara itu meluncurkan kebijakan reformasi dan keterbukaannya, ekonomi China telah tumbuh menjadi perekonomian terbesar kedua di dunia dan memasuki tahap pembangunan berkualitas tinggi.
Produk Domestik Bruto (PDB) China telah melampaui ambang batas 100 triliun yuan (1 yuan = Rp2.219), dengan PDB per kapita menembus 10.000 dolar AS (1 dolar AS = Rp14.371) untuk tahun kedua berturut-turut.
Dengan penerapan inovasi dan aplikasi teknologi seperti kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), 5G, dan mahadata (big data), ekonomi China akan menciptakan lebih banyak area pertumbuhan di masa depan, kata Zhang Jindong, seorang anggota parlemen nasional dan ketua dewan peretail terkemuka dalam negeri Suning Holdings Group. “Transformasi digital adalah jalur penting bagi perusahaan untuk mematahkan hambatan pengembangan.”
“Untuk membangun sebuah negara modern yang kuat, penting untuk melakukan pekerjaan yang solid dalam ekonomi riil. Sangat penting untuk membangun industri manufaktur yang kuat dan mencapai pengembangan industri sekunder dan tersier yang lebih terintegrasi,” kata Zhang Weiguo, seorang anggota parlemen nasional dan peneliti di Akademi Ilmu Sosial Shandong di Provinsi Shandong, China timur.
Statistik resmi menunjukkan bahwa indeks manajer pembelian (PMI) untuk sektor manufaktur China berada di angka 50,6 persen pada Februari dan tetap berada di zona ekspansi selama 12 bulan berturut-turut. Hal ini mengindikasikan pemulihan ekonomi yang kuat.
“Prospek ekonomi China telah meningkatkan ekspektasi dunia untuk berbagi dividen pembangunan China,” kata Lei Yuanjiang, seorang penasihat politik nasional dari Provinsi Jiangxi, China timur.
MEMBANGUN KOMUNITAS DENGAN MASA DEPAN BERSAMA
Pada akhir Februari, 34 proyek investasi domestik dan asing utama ditandatangani di Provinsi Hainan, pulau di China selatan, dengan total kontrak investasi sebesar 13,8 miliar yuan. Hainan berambisi untuk menjadi area baru keterbukaan melalui pembangunan Pelabuhan Perdagangan Bebas Hainan. Tahun lalu, provinsi tersebut menerima sekitar 3 miliar dolar AS modal asing, naik dua kali lipat selama tiga tahun berturut-turut.
Dalam beberapa tahun terakhir, China telah membuat langkah-langkah yang solid dalam melanjutkan upaya keterbukaannya. Beberapa langkah besar dalam mengejar kebijakan keterbukaan termasuk pembentukan 21 zona perdagangan bebas percontohan; Pelabuhan Perdagangan Bebas Hainan; Pameran Impor Internasional China; Pameran Produk Konsumen Internasional China pertama, yang dijadwalkan digelar di Haikou pada bulan Mei.
“Kita akan fokus pada inovasi kelembagaan untuk menciptakan keterbukaan yang lebih tinggi dan lingkungan bisnis kelas satu guna menarik para investor global,” kata Fu Xuanchao, seorang anggota parlemen nasional dan direktur Komisi Pembangunan dan Reformasi Provinsi Hainan.
Saat ini, lingkungan internasional suram, kompleks, dan penuh ketidakpastian, karena pandemi COVID-19 masih berkecamuk di sebagian besar dunia, menyoroti pentingnya praktis membangun komunitas dengan masa depan bersama bagi umat manusia.
Untuk bersama-sama memerangi virus corona baru, China telah memberikan bantuan kepada lebih dari 150 negara dan 10 organisasi internasional, dan vaksin COVID-19 yang dikembangkan secara mandiri telah menjadi barang publik internasional. Kereta barang China-Eropa, yang beroperasi nonstop, juga memainkan peran penting dalam memastikan pasokan material di sepanjang rute.
Berkomitmen terhadap reformasi dan keterbukaan, mempromosikan globalisasi ekonomi, dan bekerja secara aktif untuk membangun komunitas dengan masa depan bersama bagi umat manusia, China membuat kemajuan yang stabil menuju tujuan seratus tahun keduanya. [Xinhua]