BEIJING, 22 Januari (Xinhua) — Presiden China Xi Jinping pada Selasa (21/1) mengatakan dirinya bersedia bekerja sama dengan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk terus membimbing hubungan bilateral menuju tingkat yang baru di tahun baru.
Berbicara dengan Putin dalam sebuah pertemuan via video, Xi menyerukan untuk mengatasi ketidakpastian lingkungan eksternal dengan stabilitas dan ketahanan hubungan China-Rusia, bersama-sama memajukan pembangunan dan revitalisasi kedua negara, serta menegakkan keadilan dan kesetaraan internasional.
Kedua kepala negara itu saling bertukar ucapan selamat untuk menyambut Tahun Baru Imlek yang akan datang.
Xi mengingat kembali tiga pertemuannya dengan Putin tahun lalu, yang menghasilkan berbagai pemahaman bersama yang penting. Xi juga menyebutkan bahwa tahun lalu menandai peringatan 75 tahun terjalinnya hubungan diplomatik China-Rusia, yang ditandai dengan persahabatan bertetangga yang baik dan abadi, koordinasi strategis komprehensif, dan kerja sama yang saling menguntungkan, serta hubungan yang semakin dinamis.
Xi juga menyebutkan berbagai kegiatan yang diadakan sebagai bagian dari Tahun Budaya China-Rusia, serta kerja sama pragmatis yang terus berkembang dan perdagangan bilateral yang semakin meningkat.
Koordinasi yang erat antara kedua negara di sejumlah platform multilateral seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Organisasi Kerja Sama Shanghai (Shanghai Cooperation Organization/SCO), dan BRICS telah memberikan lebih banyak energi positif bagi reformasi dan pengembangan sistem tata kelola global, kata Xi.
Xi menyerukan kepada kedua belah pihak untuk terus memperdalam koordinasi strategis, memperkuat dukungan timbal balik, dan menjaga kepentingan sah kedua negara. China dan Rusia harus memperkuat dan memperluas hubungan bilateral dan mendorong pengembangan kerja sama praktis yang mendalam, imbuh Xi.
Xi menyatakan bahwa tahun ini menandai peringatan 80 tahun kemenangan Perang Perlawanan Rakyat China melawan Agresi Jepang, Perang Patriotik Raya Uni Soviet, dan Perang Antifasis Dunia, serta peringatan 80 tahun berdirinya PBB.
China dan Rusia harus memanfaatkan momen ini sebagai kesempatan untuk bersama-sama mempertahankan sistem internasional yang berpusat pada PBB dan hasil kemenangan Perang Dunia II, mendorong kepatuhan semua negara terhadap tujuan dan prinsip-prinsip Piagam PBB, menegakkan norma-norma dasar yang diakui secara universal yang mengatur hubungan internasional, serta menerapkan multilateralisme sejati, tutur Xi.
Xi mengatakan bahwa sebagai ketua bergilir SCO, China bersedia bekerja sama dengan Rusia dan negara-negara anggota lainnya untuk memulai fase baru dalam SCO yang menampilkan pembangunan berkualitas lebih tinggi dan tanggung jawab yang lebih besar.
Xi juga menyerukan kedua negara untuk bersama-sama memajukan kerja sama BRICS yang lebih besar dan menulis bab baru untuk persatuan dan pengembangan diri bagi Global South.
Sementara itu, Putin mengatakan bahwa Rusia dan China selalu saling memberikan kepercayaan dan dukungan, serta memperlakukan satu sama lain secara setara. Kerja sama antara kedua belah pihak adalah untuk kepentingan kedua rakyat dan tidak terpengaruh oleh perubahan dalam lanskap internasional.
Putin menyatakan kepuasan atas momentum positif yang terus berlanjut dalam perdagangan bilateral dan kerja sama energi, peningkatan stabil dalam kunjungan timbal balik antara masyarakat kedua negara, serta komunikasi dan kolaborasi yang erat antara kedua belah pihak di arena multilateral.
Putin mengatakan Rusia dengan tegas menjunjung tinggi prinsip bahwa Taiwan adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan dari wilayah China dan dengan tegas menentang “kemerdekaan Taiwan” dalam bentuk apa pun.
Putin menyatakan bahwa 80 tahun silam, rakyat Rusia dan China melawan penyerang dengan darah dan nyawa mereka, menjaga kedaulatan dan martabat nasional mereka. Dia mengatakan bahwa tahun ini, kedua belah pihak akan bersama-sama memperingati 80 tahun kemenangan Perang Antifasis Dunia dan mempertahankan hasil dari Perang Dunia II.
Rusia bersedia memperkuat kerja sama dengan China dalam urusan multilateral, serta memainkan peran positif dalam memajukan perdamaian dan pembangunan dunia, imbuh Putin.
Kedua kepala negara itu juga terlibat dalam diskusi mendalam mengenai isu-isu internasional dan regional yang menjadi perhatian bersama, serta sepakat untuk mempertahankan komunikasi strategis di tahun yang baru. Selesai