TOKYO – Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga pada Selasa (13/4) mengatakan bahwa pemerintahnya telah memutuskan untuk membuang air limbah radioaktif yang terkontaminasi di Prefektur Fukushima ke laut meski hal itu mendapat penentangan dari dalam negeri dan internasional.
Suga mengumumkan hal tersebut usai mengadakan pertemuan dengan para menteri terkait guna meresmikan rencana pembuangan air radioaktif yang telah terakumulasi di sebuah pembangkit nuklir ke Samudra Pasifik.
Pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Fukushima Daiichi menghasilkan sejumlah besar air yang terkontaminasi radiasi sejak sebuah kecelakaan terjadi karena PLTN itu membutuhkan air untuk mendinginkan reaktor.
Tokyo Electric Power Company Holdings Inc., operator PLTN tersebut, mengatakan butuh waktu sekitar dua tahun untuk memulai proses pembuangan tersebut.
Air radioaktif itu telah diolah menggunakan sistem pemrosesan cairan canggih (advanced liquid processing system/ALPS), untuk menghilangkan sebagian besar kontaminan. Namun, unsur seperti tritium radioaktif sulit untuk disaring.
Industri perikanan Jepang dan negara-negara tetangganya telah menyuarakan penentangan keras terhadap rencana tersebut. [Xinhua]