KATHMANDU – Pemerintah Nepal memutuskan untuk memberikan vaksin COVID-19 sumbangan China pada Rabu (7/4) di tengah melonjaknya kembali kasus virus corona baru di negara Himalaya tersebut, menurut seorang pejabat senior Kementerian Kesehatan dan Kependudukan Nepal.
Pada 29 Maret, satu batch vaksin COVID-19 yang dikembangkan oleh Sinopharm dikirim ke Nepal.
“Vaksin buatan China ini akan disuntikkan kepada masyarakat mulai Rabu,” ujar Jageshwor Gautam, juru bicara kementerian kesehatan, dalam konferensi pers.
“Mereka yang terlibat di sejumlah layanan esensial, para pelajar yang belajar di China di bawah beasiswa pemerintah China namun saat ini terjebak di Nepal akibat pandemi, pelajar Nepal yang bersiap berangkat menuju China untuk menempuh pendidikan yang lebih tinggi, dan orang-orang yang terlibat dalam perdagangan lintas perbatasan antara Nepal dan China akan diinokulasi menggunakan vaksin asal China.”
Menurut kementerian tersebut, para pekerja esensial meliputi orang-orang yang bekerja di layanan pos dan telepon, penyediaan dan distribusi air, hotel dan restoran, layanan transportasi publik, penyediaan listrik, penyimpanan dan pengangkutan barang-barang konsumsi, penjualan dan distribusi obat-obatan, serta tenaga kesehatan yang tidak mengikuti tahap pertama kampanye vaksinasi yang dimulai pada 27 Januari lalu.
Gautam menyampaikan vaksin China tersebut akan diberikan dari rumah-rumah sakit rujukan di Lembah Kathmandu. Pemerintah Nepal melakukan vaksinasi menggunakan vaksin China pada waktu yang tepat saat jumlah kasus COVID-19 di negara itu mulai bertambah.
Nepal melaporkan 176 kasus baru COVID-19 pada Senin (5/4). Awal Maret lalu, angka kasus baru turun di bawah 50 kasus per hari.
Vaksin buatan China tiba di Nepal ketika negara Himalaya tersebut tengah berjuang mendapatkan pasokan vaksin yang mencukupi dari sumber-sumber lain guna melanjutkan kampanye vaksinasinya. Sejauh ini, negara itu telah menyuntik lebih dari 1,7 juta warganya dalam dua tahap, menurut kementerian itu.
Pada 17 Februari, Departemen Administrasi Obat-obatan Nepal menyetujui penggunaan darurat vaksin yang dikembangkan oleh Beijing Institute of Biological Products Co. Ltd., unit yang bernaung di bawah Sinopharm, di Nepal. [Xinhua]