BEIJING – Vaksin COVID-19 yang dikembangkan oleh perusahaan farmasi milik pemerintah China, Sinopharm, telah diekspor ke lebih dari 50 negara dan disuntikkan kepada masyarakat di lebih dari 100 negara, sebut Wang Hui, Kepala Beijing Institute of Biological Products Co., Ltd. yang berada di bawah naungan China National Biotec Group (CNBG).
“Ada dua pabrik yang beroperasi selama 24 jam, dan output harian vaksin kami mencapai lebih dari 3 juta dosis. Produksi di masa mendatang masih akan meningkat berdasarkan kapasitas produksi saat ini. Saat ini, kami telah mengekspor vaksin kami ke lebih dari 50 negara termasuk Uni Emirat Arab, Bahrain, Yordania, Peru, Serbia, dan Hongaria. Selain itu, warga di lebih dari 100 negara juga sudah divaksin menggunakan vaksin kami.”
Yu Qingming, Kepala Sinopharm Group, mengatakan sebelumnya pada Maret bahwa kapasitas harian diharapkan akan meningkat menjadi lebih dari 1 miliar dosis pada 2021.
Vaksin COVID-19 baru yang dikembangkan oleh Sinopharm China belum lama ini telah disetujui untuk memasuki tahap uji klinis oleh Administrasi Produk Medis Nasional China, kata CNBG pada 10 April.
Vaksin COVID-19 rekombinan baru tersebut, yang dikembangkan oleh Institut Vaksin dan Serum Nasional, sebuah pusat penelitian dan pengembangan (litbang) dari anak perusahaan Sinopharm di bidang biosains, CNBG, kini menjadi vaksin ketiga yang dikembangkan oleh Sinopharm.
Hingga Jumat (9/4) pekan lalu, lebih dari 161,12 juta dosis vaksin COVID-19 telah disuntikkan di seluruh China, menurut Komisi Kesehatan Nasional China pada Sabtu (10/4).
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Beijing, China. (XHTV)