Turkiye pada Rabu (2/7) mengatakan pihaknya menutup semua pasar ternak di seluruh negeri untuk mencegah penyebaran galur penyakit mulut dan kuku (PMK) yang sangat menular, yang membuat sektor pertanian negara tersebut terdampak parah.
Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Pertanian dan Kehutanan Turkiye mengatakan mereka telah mengidentifikasi sebuah serotipe baru penyakit itu yang memperburuk wabah tersebut, mengaitkan penyebarannya dengan meningkatnya pergerakan hewan setelah hari raya Idul Adha pada awal Juni, yang secara tradisional ditandai dengan penyembelihan ternak.
Untuk mencegah penularan lebih lanjut, pemerintah menutup pasar ternak, bursa hewan hidup, pusat pengumpulan dan penjualan hewan, serta pameran dan festival terkait. Pembatasan ini akan berlaku sampai semua ternak di seluruh Turkiye divaksinasi untuk melawan patogen tersebut, menurut pernyataan itu.
“Keputusan ini diambil hanya untuk mempercepat pengendalian penyakit dan merupakan tindakan kesehatan hewan yang bersifat sementara dan preventif. Kegiatan vaksinasi terus dilakukan dengan cepat, dan setelah vaksinasi seluruh populasi hewan kami langkah-langkah ini akan dicabut secara bertahap dengan memantau situasi penyakit,” tambah pihak kementerian.
Kementerian tersebut menekankan bahwa langkah sementara ini tidak akan mengganggu ketahanan pangan atau pasokan daging dan produk susu.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Ankara.
(XHTV)