TOKYO – Tokyo pada Rabu (14/4) memperingati 100 hari menjelang pembukaan Olimpiade yang tertunda dengan menggelar dua upacara kecil di saat Jepang sedang menghadapi lonjakan kembali kasus COVID-19.
Patung dua maskot Olimpiade Tokyo diperkenalkan di gedung pemerintah metropolitan, sementara lambang lima cincin Olimpiade berukuran raksasa diperkenalkan di atas Gunung Takao, sekitar 60 kilometer dari pusat kota Tokyo.
Kedua lokasi tersebut terhubung secara daring untuk memastikan patung dan cincin Olimpiade tersebut diperkenalkan pada saat bersamaan.
Gubernur Tokyo Koike Yuriko mengatakan bahwa Tokyo akan berusaha keras “menggelar Olimpiade yang luar biasa” dalam 100 hari.
Koike menghadiri upacara itu di gedung kantornya bersama Endo Toshiaki, Wakil Presiden Komite Penyelenggara Tokyo 2020, dan Yamashita Yasuhiro, Presiden Komite Olimpiade Jepang.
Namun, Presiden Tokyo 2020 Seiko Hashimoto dan Menteri Olimpiade Jepang Marukawa Tamayo tidak hadir di acara tersebut.
Osaka awalnya dijadwalkan akan menggelar upacara hitung mundur 100 hari ketika estafet obor Olimpiade berlangsung pada 13-14 April.
Namun, situasi COVID-19 semakin memburuk sejak akhir Maret, dan estafet obor Olimpiade pun terpaksa diadakan di Taman Peringatan Expo’70 secara tertutup.
Pada Selasa (13/4), Prefektur Osaka melaporkan rekor 1.099 infeksi baru COVID-19, melampaui angka tertinggi sebelumnya sebanyak 918 kasus yang tercatat pada Sabtu (10/4), sementara Tokyo mengonfirmasi 510 kasus.
Pemerintah metropolitan Tokyo juga mengumumkan akan menerangi tempat-tempat simbolis Olimpiade dan Paralimpiade serta gedung-gedung landmark lainnya untuk menandai hitung mundur 100 hari sebagai “penghormatan kepada para tenaga kesehatan yang berjuang melawan virus corona dan membangun momentum untuk gelaran tersebut.”
Menurut survei baru-baru ini yang dilakukan oleh kantor berita Kyodo Jepang, lebih dari 70 persen orang di Jepang menginginkan Olimpiade Tokyo dibatalkan atau ditunda lagi. Hanya 24,5 persen responden yang menginginkan Olimpiade digelar sesuai jadwal.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Tokyo. (XHTV)