BEIJING – Industri toko buku fisik China berhasil bertahan di tengah tekanan epidemi COVID-19 pada 2020. Meski ada sekitar 1.500 toko buku fisik yang tutup, lebih dari 4.000 toko baru telah dibuka, demikian menurut data industri terbaru.
Laporan yang dipublikasikan pada Selasa (30/3) di Konferensi Toko Buku China 2021 menunjukkan bahwa Beijing menempati peringkat pertama di antara kota-kota lainnya di China dengan 639 toko buku baru yang dibuka tahun lalu.
Diselenggarakan oleh Asosiasi Distribusi Buku dan Majalah China bersama Institut Penerbitan Baru Bookdao (Bookdao New Publishing Institute/BNPI), konferensi tersebut mengeksplorasi masa depan toko buku, termasuk inovasi layanan membaca, di China.
Pada 2020 lalu, Beijing meraih gelar “Ibu Kota Toko Buku” karena banyaknya jumlah toko, peningkatan yang cepat, dan dukungan kebijakan di kota tersebut.
Konferensi itu juga memberikan penghargaan kepada lebih dari 30 toko buku yang meningkatkan penjualan dan layanan inovatif pada 2020.
Banyak toko buku fisik tahun lalu kewalahan akibat persaingan yang ketat dengan e-commerce, biaya manajemen, dan harga sewa yang tinggi selama epidemi.
Menyelenggarakan acara siaran langsung daring (live-streaming) dan memulai operasional bisnis daring terbukti berguna dalam meredam dampak epidemi terhadap penjualan, kata Kepala BNPI Cheng Sanguo dalam konferensi tersebut.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Beijing. (XHTV)