LONDON – Badan Regulator Obat-obatan dan Produk Kesehatan (Medicines and Healthcare products Regulatory Agency/MHRA) Inggris menerima 30 laporan pembekuan darah dari total 18,1 juta dosis vaksin AstraZeneca COVID-19 yang diberikan pada 24 Maret, dan pihaknya sedang melakukan peninjauan terhadap laporan-laporan ini, demikian menurut informasi terkini dari MHRA.
Kasus-kasus pembekuan darah ini meliputi 22 laporan trombosis sinus vena serebri (cerebral venous sinus thrombosis/CVST) dan delapan laporan kasus trombosis lainnya dengan trombosit rendah, ungkap MHRA dalam sebuah laporan analisis yang diperbarui pada Kamis (1/4).
Sebanyak tujuh orang meninggal akibat pembekuan darah yang tidak lazim setelah menerima suntikan vaksin AstraZeneca di Inggris, menurut laporan BBC pada Sabtu (3/4), mengutip badan regulator obat-obatan negara itu.
Berdasarkan peninjauan yang sedang berlangsung ini, manfaat vaksin tersebut terhadap COVID-19 terus meningkat dibandingkan risikonya dan orang-orang harus bersedia menerima suntikan vaksin saat diminta untuk melakukannya, sebut MHRA.
Lebih dari 31,3 juta orang di Inggris telah menerima suntikan pertama vaksin virus corona, papar data resmi terbaru.
Agar dapat kembali ke kehidupan normal, negara-negara seperti Inggris, China, Rusia, Amerika Serikat serta Uni Eropa berpacu dengan waktu untuk mengembangkan vaksin virus corona. [Xinhua]