BEIJING, 13 Januari (Xinhua) — Sebuah tim peneliti dari China berhasil menciptakan interfase (interphase) elektrolit padat yang ideal pada permukaan anode logam lithium. Temuan ini telah dipublikasikan dalam jurnal akademis Nature.
Interfase tersebut memiliki fitur isolasi elektronik yang tinggi, konduktivitas ionik yang tinggi, dan stabilitas kimia yang tinggi, sehingga meningkatkan kinerja dan keamanan baterai logam lithium, demikian menurut Yan Keyou dari Universitas Teknologi China Selatan, selaku pemimpin penelitian.
Pencapaian ini diharapkan dapat menyediakan teknologi kunci baru untuk pengembangan dan manufaktur baterai lithium berkinerja tinggi generasi berikutnya. Pencapaian ini dapat digunakan untuk mendorong kemajuan di berbagai bidang, seperti kendaraan energi baru dan integrasi penyimpanan fotovoltaik.
Baterai logam lithium dianggap sebagai salah satu kandidat yang paling menjanjikan untuk baterai generasi berikutnya, dengan potensi dapat menggandakan kepadatan energi baterai lithium-ion yang sudah ada saat ini. Namun, elektrolit komersial yang ada saat ini gagal membentuk interfase elektrolit padat yang stabil pada permukaan anode logam lithium, yang tidak kompatibel dengan baterai logam lithium.
Tim ilmuwan dalam penelitian ini menggunakan nanopartikel m-Li2ZrF6 monoklinik sebagai bahan tambahan (aditif) untuk menciptakan interfase elektrolit padat dengan sifat elektrokimia yang sangat baik pada permukaan anode logam lithium. Hal ini memungkinkan baterai logam lithium mempertahankan 80 persen kapasitasnya setelah 3.000 siklus pada tingkat pengisian 2C, mencapai tingkat tertinggi dalam kategori yang sama.
Proses sintesis nanopartikel m-Li2ZrF6 sederhana dan terukur, sehingga memberikan solusi untuk penerapan baterai logam lithium secara luas. Selesai