BANGKOK – Thailand pada Jumat (9/4) melaporkan 559 kasus baru COVID-19 setelah klaster-klaster baru yang melibatkan tempat hiburan menyebabkan peningkatan tajam infeksi di ibu kota Bangkok dan mendorong pemerintah untuk menutup sementara tempat-tempat hiburan.
Dari kasus-kasus baru itu, hampir setengah, atau 268 kasus terkonfirmasi di Bangkok, dengan 214 di antaranya terkait dengan klaster penyebaran dari tempat-tempat hiburan, menurut asisten juru bicara Pusat Administrasi Situasi COVID-19 (Center for the COVID-19 Situation Administration/CCSA) Panprapa Yongtrakul.
Sekitar 549 kasus dilaporkan sebagai penularan lokal, sementara 10 kasus lainnya adalah kasus impor, kata Panprapa.
Kasus-kasus tersebut membuat total kasus COVID-19 di negara itu menjadi 30.869, dengan 96 kematian, menurut CCSA.
Kematian tambahan yang dilaporkan pada Jumat itu adalah seorang narapidana pria berusia 60 tahun di penjara Narathiwat, yang dilaporkan menderita TBC, kata Panprapa. Sebuah klaster belum lama ini juga dilaporkan di penjara tersebut.
CCSA pada Jumat mengumumkan untuk menutup sementara tempat-tempat hiburan selama 14 hari di 41 provinsi, termasuk Bangkok dan provinsi sekitarnya, efektif mulai Sabtu (10/4).
Lembaga itu juga mengatakan pemerintah akan menyiapkan rumah sakit lapangan untuk mengatasi infeksi yang meningkat.
Lonjakan infeksi itu terjadi menjelang festival tahunan Songkran pekan depan, yang biasanya dirayakan dengan pertemuan besar dan kegiatan memercikkan air. Festival itu sendiri telah dibatalkan oleh pihak berwenang tahun ini. [Xinhua]