BANGKOK – Thailand pada Senin (5/4) mencatat lonjakan penularan virus corona dengan 194 kasus baru, yang sebagian besarnya berasal dari klaster-klaster yang terdeteksi di sebuah penjara di provinsi selatan Narathiwat serta tempat hiburan malam di beberapa provinsi, menurut Pusat Administrasi Situasi COVID-19 (Center for the COVID-19 Situation Administration/CCSA).
Dari kasus-kasus baru itu, 182 di antaranya merupakan penularan lokal, sementara 12 lainnya kasus impor, papar juru bicara CCSA Apisamai Srirangsan.
Dari kasus-kasus penularan domestik itu, 94 di antaranya terkonfirmasi di penjara Narathiwat dan 46 kasus di Bangkok, sementara sisanya berada di provinsi-provinsi lain, ujarnya.
Penjara Narathiwat pada Minggu (4/4) melaporkan total 112 kasus penularan COVID-19, meliputi 87 tahanan pria, satu tahanan wanita, 23 sipir, dan satu perawat.
Selain itu, Thailand sejauh ini telah mengonfirmasi 71 kasus COVID-19 di tempat-tempat hiburan malam termasuk bar, restoran dengan pertunjukan musik langsung, dan tempat karaoke di kawasan Thong Lor dan Ekkamai di Bangkok dan di provinsi-provinsi lain, kata Apisamai.
Kasus-kasus dalam klaster itu meliputi 40 di Bangkok, 11 di Pathum Thani, delapan di Nonthaburi, dan tujuh di Nakhon Pathom, sementara sisanya di provinsi-provinsi lain.
Pihak berwenang kemungkinan akan meningkatkan upaya penegakan hukum untuk membendung penyebaran COVID-19, seperti penutupan sementara tempat-tempat hiburan tertentu atau seluruh kawasan di mana beberapa tempat hiburan itu berada, imbuh Apisamai.
Sejauh ini, negara Asia Tenggara tersebut telah mengonfirmasi total 29.321 kasus COVID-19, dengan 27.840 pasien telah dinyatakan sembuh total dan diizinkan pulang dari rumah sakit, sementara 1.386 lainnya masih menjalani perawatan di rumah sakit dan 95 kematian telah dilaporkan. [Xinhua]