BEIJING, 21 Januari (Xinhua) — Seorang juru bicara (jubir) Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) China pada Senin (20/1) menuturkan bahwa Amerika Serikat (AS) seharusnya secara serius mendengarkan suara yang berdasarkan pada akal sehat serta menyediakan lingkungan bisnis yang terbuka, adil, jujur, dan tidak diskriminatif bagi entitas pasar dari negara lain.
TikTok mengaktifkan kembali layanannya di AS dengan mengutip upaya presiden terpilih AS Donald Trump. Namun sebagaimana dilaporkan, Trump mengatakan bahwa dirinya ingin membuat kesepakatan yang akan membuat AS mendapatkan 50 persen kepemilikan dalam perusahaan patungan.
Menanggapi pertanyaan terkait, Jubir Kemenlu China Mao Ning mengatakan dalam sebuah taklimat pers bahwa TikTok telah beroperasi di AS selama bertahun-tahun dan sangat populer di kalangan pengguna Amerika. TikTok memainkan peran positif dalam meningkatkan lapangan kerja dan konsumsi di AS.
“Jika menyangkut tindakan seperti pengoperasian dan akuisisi bisnis, kami percaya hal itu harus diputuskan secara independen oleh perusahaan sesuai dengan prinsip pasar,” kata Mao.
Jika melibatkan perusahaan China, hukum dan peraturan China harus dipatuhi, imbuhnya.
Menanggapi pernyataan terbaru Elon Musk mengenai pengoperasian TikTok dan platform media sosial X, Mao mengungkapkan pemerintah China mengelola internet sesuai dengan hukum yang berlaku.
“Kami menyambut baik perusahaan-perusahaan internet dari seluruh dunia untuk beroperasi di China, asalkan mereka mematuhi hukum dan peraturan China serta menyediakan produk dan layanan yang aman dan andal,” papar Mao. Selesai