BEIJING – Tim peneliti China berhasil mengungkap bagaimana penggunaan sinar ultraviolet C (UVC) dapat meningkatkan nilai nutrisi pada buah ceri manis.
Radiasi UVC, yang terdapat pada sinar matahari, memiliki panjang gelombang yang lebih pendek dibanding sinar ultraviolet A atau B. Radiasi tersebut diserap sepenuhnya oleh lapisan ozon dan atmosfer bumi.
Sinar UVC buatan telah digunakan selama bertahun-tahun untuk mengendalikan penyakit pascapanen karena dapat membersihkan permukaan buah atau sayuran secara efektif. Penggunaan UVC juga dapat menunda proses pematangan dan memperpanjang umur simpan dari buah dan sayuran.
Dalam sebuah studi baru, para peneliti dari Institut Penelitian Buah Zhengzhou di bawah Akademi Ilmu Pertanian China melakukan tindakan menggunakan UVC terhadap buah ceri manis. Mereka menemukan bahwa kandungan nutrisi flavonoid dan antosianin meningkat saat buah disimpan setelah pelaksanaan tindakan tersebut.
Para peneliti juga menemukan bahwa penggunaan UVC meningkatkan beberapa aktivitas enzim dan ekspresi gen (gene expression) dari jalur fenilpropanoid yang menjadi tempat flavonoid dan antosianin dipersatukan.
Sejumlah temuan dari studi ini dipublikasikan secara daring dalam jurnal Postharvest Biology and Technology.
Menurut para peneliti, studi mereka berkontribusi dalam menggambarkan mekanisme molekuler biosintesis flavonoid dan antosianin di bawah iradiasi UVC pada buah ceri manis dan memberikan dasar teoretis untuk penanganan buah pascapanen. [Xinhua]