BAGHDAD – Benteng kuno di Erbil, ibu kota wilayah semiotonom Kurdistan di Irak, dibanjiri ratusan pengunjung setiap harinya, termasuk wisatawan mancanegara, setelah otoritas kesehatan regional mencabut aturan jam malam penuh sebelum liburan Idul Fitri.
Berusia lebih dari 6.000 tahun, Benteng Erbil dianggap sebagai salah satu situs yang terus dihuni dalam periode waktu terlama di dunia, menjulang sekitar 30 meter di atas permukaan tanah dan dikelilingi ratusan toko dan restoran, yang menjadikannya magnet bagi wisatawan.
Namun, jumlah wisatawan mancanegara dan lokal sempat turun akibat pandemi virus corona, yang mendorong pihak otoritas untuk mengambil langkah-langkah pembatasan, termasuk aturan jam malam penuh dan parsial serta penutupan perbatasan guna membatasi penyebaran virus tersebut.
Untungnya, setelah pihak otoritas melonggarkan kebijakan pembatasan, wisatawan mulai berdatangan ke Erbil untuk mengunjungi benteng kuno tersebut, yang tercatat dalam Daftar Warisan Dunia UNESCO sejak 2014.
Berkembangnya pariwisata di wilayah utara Irak ini terjadi saat negara itu melaporkan penurunan dalam jumlah kasus infeksi virus corona dalam beberapa pekan terakhir.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Baghdad. (XHTV)