Monday, June 16, 2025
wartabuana
  • HOME
  • BERITA GLOBAL
    • ARENA
    • KESEHATAN
    • PERISTIWA
    • SOSBUD
    • POLITIK DAN HUKUM
    • MILITER
  • NASIONAL
    • NUSANTARA
  • NDLEMING
    • FAJAR BARU & HARAPAN BARU
    • ESTAFET KEBANGSAAN
    • PENGEMBAN MISI KERAKYATAN
    • DAULAT RAKYAT & DAULAT TUANKU
    • IKHTIAR WUJUDKAN DAULAT RAKYAT
    • JALAN TERJAL MERAJUT KESEJAHTERAAN
  • HIBURAN
  • RELEASE
  • WB CHANNEL
  • KIAT SEHAT
  • WOW
  • OPINI
  • FOTO BERITA
  • LAINNYA
    • CLOSE UP
    • ENTERPRENEUR
    • ETALASE
    • KOMUNITAS
    • PARLEMEN
    • RILEKS
    • KISAH HUMAN INTEREST
No Result
View All Result
  • HOME
  • BERITA GLOBAL
    • ARENA
    • KESEHATAN
    • PERISTIWA
    • SOSBUD
    • POLITIK DAN HUKUM
    • MILITER
  • NASIONAL
    • NUSANTARA
  • NDLEMING
    • FAJAR BARU & HARAPAN BARU
    • ESTAFET KEBANGSAAN
    • PENGEMBAN MISI KERAKYATAN
    • DAULAT RAKYAT & DAULAT TUANKU
    • IKHTIAR WUJUDKAN DAULAT RAKYAT
    • JALAN TERJAL MERAJUT KESEJAHTERAAN
  • HIBURAN
  • RELEASE
  • WB CHANNEL
  • KIAT SEHAT
  • WOW
  • OPINI
  • FOTO BERITA
  • LAINNYA
    • CLOSE UP
    • ENTERPRENEUR
    • ETALASE
    • KOMUNITAS
    • PARLEMEN
    • RILEKS
    • KISAH HUMAN INTEREST
No Result
View All Result
wartabuana
No Result
View All Result
Home BERITA GLOBAL SOSBUD

Wawasan Dunia: Akankah AI pengaruhi masa depan sastra?

wartabuana by wartabuana
Monday, 21 October 2024 05:01 PM
in SOSBUD
0
18
VIEWS

Anak-anak menjajal perangkat baca berteknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) dalam ajang World Voice Expo keenam di Hefei, Provinsi Anhui, China timur, pada 24 Oktober 2023. (Xinhua/Zhou Mu)

“AI adalah sebuah alat, dan seperti alat lainnya, itu selalu membutuhkan pengawasan dan koreksi, kita selalu membutuhkan manusia dalam prosesnya,” papar Thomas, direktur pelaksana penerbitan buku di Springer Nature. “Manusia harus bertanggung jawab karena konsep tanggung jawab adalah sesuatu yang tidak dapat dengan mudah digantikan oleh kecerdasan buatan.”

FRANKFURT, 21 Oktober (Xinhua) — Bayangkan Anda hidup di sebuah dunia dengan pengalaman membaca yang dapat dipersonalisasi. Bayangkan Anda memiliki asisten yang mampu mengingat buku-buku yang Anda baca dan menganalisis preferensi serta reaksi emosi Anda, bertindak seperti seorang penulis pribadi yang menciptakan cerita-cerita unik hanya untuk Anda.

RelatedPosts

Ratusan Pelajar Indonesia Ikuti Ajang Chinese Bridge 2025 di Jakarta

Mahasiswi Indonesia Bertekad Manfaatkan Alat Musik untuk Jembatani Persahabatan RI-China

Menengok Semarak Perayaan Festival Perahu Naga di Penjuru Dunia II

Setiap halaman yang Anda buka terasa seperti percakapan dengan seorang teman lama yang memahami Anda dengan sempurna.

Saat skenario yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya ini mendekati kenyataan dengan kemajuan pesat dalam teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), apakah Anda akan merasa takut, gembira, atau sekadar menikmati pengalaman itu?

Gegap gempita seputar potensi transformatif AI terasa kuat dalam ajang Pameran Buku Frankfurt tahun ini. Para penerbit, penulis, dan penggemar teknologi di ajang tersebut sangat antusias untuk mengeksplorasi pengaruhnya terhadap dunia sastra.

PEMENANG ATAU PECUNDANG?

“Tidak peduli seberapa muda atau tua usia kita; AI akan menjadi sesuatu yang kita bicarakan sepanjang sisa hidup kita,” kata Jeremy North, direktur pelaksana penerbitan buku di Taylor & Francis, kepada Xinhua. “Pertanyaan sebenarnya adalah: apakah kita akan menjadi pemenang AI atau pecundang AI? Jawabannya adalah pemenang AI, kita harus bersedia mengambil risiko dan bereksperimen, meskipun kita belum memiliki semua jawabannya.”

Niels Peter Thomas, direktur pelaksana penerbitan buku di Springer Nature, berbagi dengan Xinhua bahwa AI, yang didukung oleh pengawasan manusia yang tepat, berpotensi mempercepat penemuan.

“Springer Nature telah menggunakan AI selama lebih dari 10 tahun. Kami telah menerbitkan beberapa buku yang dibuat oleh mesin,” tuturnya, seraya menambahkan bahwa perusahaan tersebut baru-baru ini menerbitkan buku akademis menggunakan AI generatif. “Butuh waktu kurang dari lima bulan dari awal hingga penerbitan, sekitar separuh dari waktu biasanya.”

Thomas mendesak kolaborasi antara penerbit, penulis, dan pemangku kepentingan untuk mengeksplorasi potensi dan batasan AI.

Claudia Roth, Menteri Kebudayaan dan Media Jerman, mengatakan dalam sebuah diskusi panel bahwa AI telah mencapai kemajuan luar biasa selama bertahun-tahun.

“AI telah menjadi alat yang hebat, memberikan efisiensi dan kecepatan yang luar biasa, serta hasil yang mengesankan. Namun, apakah itu hanya sekadar alat, atau seperti sapu ajaib yang tidak dapat dihentikan oleh mantra apa pun?” katanya.

Seorang staf memperkenalkan penggunaan teknologi AIGC dalam restorasi buku kuno kepada seorang pengunjung dalam Konferensi AI Dunia 2024 di Shanghai, China timur, pada 6 Juli 2024. (Xinhua/Fang Zhe)

BIAS MESIN ATAU BIAS MANUSIA?

Thomas menyoroti bias yang melekat dalam pengambilan keputusan manusia, mengatakan bahwa prasangka, kesenjangan pengetahuan, agenda tersembunyi, dan keyakinan politik semuanya memengaruhi objektivitas.

Dia mengatakan bahwa pada tahap awal pengembangan AI, diharapkan bahwa mesin, yang bebas dari subjektivitas manusia, akan menghilangkan bias ini. “Namun, mungkin kita mengganti bias manusia dengan bias mesin karena cara mesin diprogram pada akhirnya dilakukan oleh seseorang yang memiliki keyakinan.”

Penulis Islandia Halldor Gudmundsson menekankan bahwa AI beroperasi berdasarkan kemungkinan dan membuat keputusan berdasarkan probabilitas. “Namun, ini berarti bahwa terkadang AI berbohong. Alih-alih memeriksa fakta, AI justru menciptakannya, yang mengarah pada misinformasi,” tuturnya.

Henning Lobin, direktur ilmiah Institut Leibniz untuk Bahasa Jerman, mengatakan bahwa model AI, seperti ChatGPT, bergantung pada kumpulan data yang sangat besar. Namun, tidak ada langkah-langkah regulasi yang jelas, sehingga menimbulkan masalah signifikan terkait hak cipta dan keamanan.

Claudia Kaiser, wakil presiden Pameran Buku Frankfurt, mengatakan kepada Xinhua bahwa pengaruh AI pada industri, tenaga kerja, dan berbagai bisnis masih berjalan. “Perubahan besar akan terjadi, tetapi tidak seorang pun benar-benar tahu apa artinya bagi industri.”

Dia menambahkan bahwa masalah yang mendesak adalah masalah hak cipta, siapa yang memiliki hak atas konten yang dihasilkan AI? “Semua orang mencoba memahami apa arti AI bagi penerbitan dan peraturan seperti apa yang dibutuhkan agar AI dapat berkembang tanpa menyebabkan terlalu banyak kerugian bagi industri.”

PENGAWASAN DAN TRANSPARANSI

“AI adalah sebuah alat, dan seperti alat lainnya, itu selalu membutuhkan pengawasan dan koreksi, kita selalu membutuhkan manusia dalam prosesnya,” papar Thomas. “Manusia harus bertanggung jawab karena konsep tanggung jawab adalah sesuatu yang tidak dapat dengan mudah digantikan oleh kecerdasan buatan.”

Dia menekankan pentingnya transparansi, menuturkan bahwa perusahaan penerbitan mereka telah memutuskan bahwa setiap kali mereka menggunakan AI, hal itu akan ditandai dengan jelas. “Jika kami menerbitkan buku yang telah diterjemahkan oleh mesin, kami akan melabelinya seperti itu.”

Pakar tersebut menekankan perlunya memiliki tujuan yang jelas untuk penggunaan AI. “Kita seharusnya hanya menggunakan teknologi jika kita memiliki tujuan yang jelas untuk menggunakannya,” katanya. “Meskipun tidak menimbulkan bahaya, jika kita tidak memiliki alasan yang kuat, kita seharusnya tidak menggunakannya.”

Bagi Jeremy North, menetapkan standar industri baru sangat penting. “Tidak ada satu pun penerbit atau perusahaan media yang akan memiliki semua jawaban,” katanya. “Pemasok baru akan muncul dengan perangkat lunak atau teknologi, dan kita tidak dapat menemukan jawabannya secara individu. Penerbit perlu berbagi wawasan dan belajar satu sama lain.”

North mengungkapkan optimismenya bahwa “seperangkat standar dan protokol baru akan muncul” untuk membantu industri mengelola AI secara efektif dan adil. “Ini akan memungkinkan kita untuk terus bersaing sebagai penerbit sambil memberikan nilai bagi penulis dan pembaca, memastikan bahwa penerbitan terus bekerja dengan baik.”

“Kita harus menyadari sisi negatifnya, tetapi itu seharusnya tidak menghentikan kita untuk bereksperimen dan bersikap optimistis tentang hal-hal baik yang dapat dihadirkan oleh AI,” katanya. [Xinhua]

Previous Post

Industri otomotif China berakselerasi menuju transformasi cerdas

Next Post

Mesir revisi turun target porsi energi terbarukan jadi 40 persen pada 2040

Next Post

Mesir revisi turun target porsi energi terbarukan jadi 40 persen pada 2040

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

ADV

KESEHATAN

  • All
  • KESEHATAN
Xinhua News Agency
BERITA GLOBAL

Penelitian Sebut Protein Virus COVID-19 Picu Serangan Imun terhadap Sel Sehat

by RedaksiFK
Wednesday, 11 June 2025

YERUSALEM, 11 Juni (Xinhua) -- Tim peneliti Israel menemukan bahwa sebuah protein dari virus SARS-CoV-2, virus penyebab COVID-19, dapat menyebabkan...

Read moreDetails
Seorang anak dan keluarganya berjalan ke sebuah ladang untuk memetik tomat di Perkebunan Huiai di Yangliuqing, Distrik Xiqing, Tianjin, China utara, pada 31 Mei 2025. (Xinhua/Zhao Zishuo)

Berkebun Jadi Terapi bagi Anak Penyandang Autisme dan Disabilitas Intelektual di Tianjin, China

Monday, 2 June 2025
Seorang perawat menunjukkan vaksin human papillomavirus (HPV) yang dikembangkan oleh para peneliti China di Rumah Sakit Kesehatan Ibu dan Anak tingkat provinsi di Wuhan, Provinsi Hubei, China tengah, pada 18 Mei 2020. (Xinhua/Xiong Qi)

China Setujui Vaksin HPV 9-Valen Pertama yang Diproduksi di Dalam Negeri

Saturday, 31 May 2025
Sebuah tempat untuk tes COVID-19 terlihat di Times Square di New York, Amerika Serikat, pada 17 Mei 2022. (Xinhua/Wang Ying)

China Desak AS Hentikan Politisasi Penelusuran Asal-Usul COVID-19

Wednesday, 21 May 2025
Xinhua News Agency

Penelitian di Australia Ungkap Gejala Penuaan Dini di Usia 40 Tahun

Friday, 16 May 2025
Seorang anak yang terinfeksi mpox mendapatkan perawatan di sebuah rumah sakit di wilayah Nyiragongo dekat Goma, Provinsi Kivu Utara, Republik Demokratik Kongo (RDK) bagian timur, pada 15 Agustus 2024. (Xinhua/Zanem Nety Zaidi)

CDC Afrika: Jumlah Kematian Akibat Mpox di Afrika Lampaui 1.750 Kasus sejak 2024

Sunday, 11 May 2025
Xinhua News Agency

Otoritas Kesehatan Australia Keluarkan Peringatan Waspada Jamur Liar Beracun

Tuesday, 6 May 2025
Load More

KANAL

Ditengah derasnya arus informasi terutama dari dunia barat dan dari lokal, di era keterbukaan dan diera dimana negara-negara Timur sudah maju mengejar dunia Barat, terasa ada kebutuhan adanya arus informasi yang mumpuni dan dapat diandalkan yang mewakili dunia Timur.

Untuk itu, wartabuana.com menyajikan setiap harinya sekitar 90 berita dalam bentuk artikel, foto dan video dari Kantor Berita Xinhua.

Ditengah era digital yang serba cepat ini, wartabuana.com mengarsipkan artikel-artikel menarik karya Dr. J. Kristiadi yang pernah dipublikasikan di media nasional dalam Rubrik NDLEMING POLITIK J. KRISTIADI.

Artikel Opini dari Hasto Kristianto, Sekjen PDI-P  telah kami himpun dalam Rubrik Nada Kebangsaan.

Kami siap menampung dan menyiarkan tulisan dari beberapa tokoh nasional lainnya sehingga wartabuana.com bisa menjadi tempat rujukan bagi pembacanya.

Semoga sajian kami bisa memenuhi kebutuhan kita semua.

TERKINI

Sejumlah wanita yang mengenakan kebaya tradisional berjalan dalam peragaan busana "Swarna Biru" di Museum Nasional di Jakarta pada 14 Juni 2025. (Xinhua/Agung Kuncahya B.)

Menilik Peragaan Busana “Swarna Biru” di Museum Nasional Jakarta

Monday, 16 June 2025

Film “Nusantara” meraih Penghargaan Dokumenter Terbaik di Cannes 2025

Friday, 13 June 2025
Xinhua News Agency

Israel Lancarkan Serangan Preemtif ke Iran, Ledakan Dahsyat Terdengar di Teheran

Friday, 13 June 2025
Sejumlah wisatawan mengunjungi Museum Besar Mesir (Grand Egyptian Museum/GEM) di Giza, Mesir, pada 12 Juni 2025. (Xinhua/Ahmed Gomma)

Mengintip Koleksi Museum Besar Mesir yang Dijadwalkan Dibuka 3 Juli

Friday, 13 June 2025
Keterangan gambar  (dari kiri ke kanan) : Jokowi, Suhardiman dan Robinson

Tudingan Terhadap Seorang Jokowi, yang Tidak Benar Sehingga Menimbulkan Fitnah

Friday, 13 June 2025
Tim penyelamat mengevakuasi jenazah seorang korban dari lokasi kecelakaan pesawat Air India di Ahmedabad, Negara Bagian Gujarat, India, pada 12 Juni 2025. (Xinhua/Str)

CEO Boeing Tegaskan Dukungan bagi Investigasi Kecelakaan Boeing 787 Dreamliner

Friday, 13 June 2025

REDAKSI

  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • T O S
No Result
View All Result
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Sitemap Page
  • T O S

Copyright © 2024 WartaBuana.Com - Developed by WB Team.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • HOME
  • BERITA GLOBAL
    • ARENA
    • KESEHATAN
    • PERISTIWA
    • SOSBUD
    • POLITIK DAN HUKUM
    • MILITER
  • NASIONAL
    • NUSANTARA
  • NDLEMING
    • FAJAR BARU & HARAPAN BARU
    • ESTAFET KEBANGSAAN
    • PENGEMBAN MISI KERAKYATAN
    • DAULAT RAKYAT & DAULAT TUANKU
    • IKHTIAR WUJUDKAN DAULAT RAKYAT
    • JALAN TERJAL MERAJUT KESEJAHTERAAN
  • HIBURAN
  • RELEASE
  • WB CHANNEL
  • KIAT SEHAT
  • WOW
  • OPINI
  • FOTO BERITA
  • LAINNYA
    • CLOSE UP
    • ENTERPRENEUR
    • ETALASE
    • KOMUNITAS
    • PARLEMEN
    • RILEKS
    • KISAH HUMAN INTEREST

Copyright © 2024 WartaBuana.Com - Developed by WB Team.