RAMALLAH – Ratusan warga Palestina menggelar aksi unjuk rasa pada Sabtu (15/5) di Kota Ramallah, Tepi Barat, untuk memperingati 73 tahun Hari Nakba atau “Hari Malapetaka”, sehari setelah Israel mendeklarasikan kemerdekaannya pada 1948.
Dalam aksi unjuk rasa tersebut, para demonstran mengibarkan bendera dan spanduk Palestina bertuliskan “Dari sisa abu Nakba hingga terwujudnya kepulangan kami” dan “Kami akan kembali ke tanah kami”.
Tahun ini, peringatan itu terjadi di tengah ketegangan yang berlangsung antara warga Palestina di Tepi Barat, Jalur Gaza, dan Yerusalem Timur dengan Israel.
Mohammed Elian, koordinator acara peringatan Hari Nakba, mengatakan kepada Xinhua bahwa peringatan acara tersebut bertepatan dengan eskalasi militer antara faksi bersenjata Palestina dan tentara Israel di Jalur Gaza.
“Serangan Israel terhadap warga Palestina menegaskan persatuan posisi warga Palestina dengan menolak kejahatan ini,” kata Elian.
Dia menambahkan bahwa “kejahatan pengusiran dan pembersihan etnis yang dilakukan oleh Israel terhadap warga Palestina harus dihentikan dengan menerapkan keputusan pemulangan para pengungsi ke rumah asal mereka.”
MOHAMMED ELIAN, Koordinator acara peringatan Hari Nakba : “Pada hari ini setiap tahun, warga Palestina memperingati Hari Nakba, yang pengaruhnya masih terasa hingga hari ini. Peringatan ini menegaskan kepada dunia dan Israel bahwa rakyat Palestina bertekad untuk mendirikan negara Palestina.”
Kemudian, para peserta unjuk rasa bergerak dari pusat kota Ramallah ke pintu masuk utara menuju Kota Al-Bireh dekat pos pemeriksaan militer Israel, dan terlibat bentrok dengan tentara Israel.
Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan puluhan pengunjuk rasa terluka akibat peluru baja berlapis karet dan beberapa lainnya mengalami sesak napas akibat menghirup gas air mata.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Ramallah. (XHTV)