URUMQI – Umat Islam di Daerah Otonom Uighur Xinjiang, China barat laut, bebas memutuskan apakah akan menjalankan ibadah puasa Ramadan atau tidak, sesuai dengan kondisi masing-masing, kata imam setempat.
Pernyataan tersebut disampaikan lewat klip video yang dirilis dalam sebuah konferensi pers pemerintah setempat yang digelar pada Minggu (18/4).
MUHTREM SIRAP, Imam Masjid Yanghang di Urumqi ; “Ini restoran di Masjid Yanghang. Selama bulan Ramadan, masjid kami menyediakan makanan bagi umat Islam. Contohnya, banyak warga Muslim, terutama para warga lanjut usia, yang tinggal sangat jauh dan kondisi kesehatannya kurang baik. Kami menyediakan buah-buahan, minuman, naan, dan kue bagi mereka setiap malam selama bulan Ramadan. Warga setempat sangat puas dengan apa yang dilakukan Masjid kami untuk mereka.”
MEMET EHET, Imam Masjid Restjama di Aksu ; “Selama Ramadan, umat Islam memutuskan apakah akan berpuasa atau tidak, sesuai dengan kondisi mereka masing-masing. Terserah kepada kita apakah akan berpuasa atau tidak. Pemerintah menghormati kebebasan kepercayaan kami dan tidak pernah mengganggu. Beberapa warga Muslim sekitar beribadah di masjid, sementara yang lain beribadah di rumah sesuai praktik keagamaan.”
Bulan suci Ramadan tahun ini dimulai pada 13 April. Selama 30 hari, umat Islam berpuasa dengan tidak makan dan minum sejak subuh sebelum matahari terbit hingga matahari terbenam.[]
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Urumqi, China. (XHTV)