“Tingkat vaksinasi kita, serta penggunaan suntikan penguat (booster), pada orang berusia 60 atau 65 tahun ke atas sangat rendah dan menunjukkan kerentanan yang sangat besar terhadap penyakit parah, rawat inap, dan kematian,” ujar Eric Topol, Direktur Scripps Research Translational Institute.
NEW YORK CITY, Tingkat vaksinasi orang dewasa yang berusia 65 tahun ke atas di Amerika Serikat (AS) masih rendah, dan kematian akibat COVID-19 yang dialami warga lanjut usia (lansia) yang belum divaksinasi sangat tinggi, demikian dilaporkan majalah The Atlantic.
Sepanjang 2022 hingga saat ini, tiga perempat kematian terkait COVID-19 di AS tercatat pada warga berusia 65 tahun ke atas, 93 persen pada orang berusia 50 tahun ke atas, ungkap majalah itu pada Selasa (15/2), mengutip data Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (Centers for Disease Control and Prevention/CDC) AS pada awal Desember.
AS tidak hanya memiliki tingkat vaksinasi keseluruhan yang lebih rendah, tetapi juga cakupan vaksinasi yang lebih rendah pada lansia. Inggris, misalnya, telah mencapai 96 persen cakupan vaksinasi lengkap pada warga berusia di atas 65 tahun, tetapi di AS, angkanya hanya menyentuh 88,5 persen.
“Tingkat vaksinasi kita, serta penggunaan suntikan penguat (booster),pada orang berusia 60 atau 65 tahun ke atas sangat rendah dan menunjukkan kerentanan yang sangat besar terhadap penyakit parah, rawat inap, dan kematian,” ujar Eric Topol, Direktur Scripps Research Translational Institute, kepada wartawan.
“Ini menjadi salah satu hal yang paling mengecewakan dalam kinerja kita,” imbuhnya. [Xinhua]