New Orleans mencatatkan kenaikan tingkat pembunuhan tertinggi selama pandemi, disusul oleh Cincinnati, Atlanta, Baltimore, Memphis, Milwaukee, Louisville, Norfolk, Detroit, dan Dallas.
NEW YORK CITY, Tahun 2021 menjadi tahun paling mematikan dalam sejarah Amerika Serikat (AS), terutama karena pandemi COVID-19, tetapi tingkat pembunuhan juga melonjak di beberapa kota sejak 2020, seperti diberitakan jaringan televisi AS NewsNation.
Data paling baru dari pemerintah negara tersebut menunjukkan kenaikan 35 persen pada pembunuhan bersenjata api dari 2019 hingga 2020, dengan 19.384 orang tewas terbunuh, ungkap NewsNation pada Sabtu (23/4), mengutip sebuah penelitian baru.
Penelitian ini menghitung kenaikan tingkat pembunuhan selama pandemi dan menemukan bahwa New Orleans mencatatkan kenaikan tertinggi, disusul oleh Cincinnati, Atlanta, Baltimore, Memphis, Milwaukee, Louisville, Norfolk, Detroit, dan Dallas.
Sepuluh kota dengan kenaikan tingkat pembunuhan terendah adalah San Francisco, Chandler, Riverside, Austin, Charlotte, Sacramento, Garland, Omaha, Boston, Madison, dan Lincoln.
Di masa sulit keuangan atau penuh kecemasan, penjualan senjata api cenderung naik, begitu pula kekerasan dan permusuhan bernada rasial. Di masa pandemi, faktor tekanan baru dapat memengaruhi tingginya jumlah pembunuhan, kata Shaundra Kellan Lewis, seorang profesor hukum di Texas Southern University, kepada NewsNation. [Xinhua]