LHASA – Di Stasiun Kereta Lhasa, yang terletak di Daerah Otonom Tibet, China barat daya, terdapat sebuah tim bernama Drolma Studio. Tugas utama mereka adalah membantu para penumpang yang membutuhkan bantuan.
Nama studio itu diambil dari nama Sonam Drolma (40), penerima Medali Tenaga Kerja 1 Mei pada 2012.
Sonam Drolma bekerja di stasiun tersebut sejak Kereta Qinghai-Tibet mulai beroperasi pada 2006. Dia merupakan salah satu petugas kereta pertama di wilayah itu.
SONAM DROLMA, Stasiun Kereta Lhasa : “Saya belum pernah ke Lhasa sebelumnya. Namun, saat itu saya datang ke sini dengan menaiki kereta, dan saya sangat bangga karena kampung halaman saya akhirnya terhubung dengan jaringan kereta dan saya adalah petugas kereta Tibet generasi pertama.”
Sonam Drolma mengatakan saat berusia 13 tahun, dia dan teman-teman sekelasnya harus berjalan kaki selama tiga hari dan berkendara selama satu hari lagi untuk mengikuti ujian.
“Saat itu udaranya dingin sekali. Jalannya tidak beraspal. Angin meniupkan debu ke mana-mana. Itu yang saya rasakan.”
Sonam Drolma mengatakan dia hanya mudik tiga kali dalam lebih dari sepuluh tahun saat menuntut ilmu di tempat lain.
“Saya iri dengan transportasi nyaman yang tersedia saat ini. Dahulu, kondisi lalu lintas tidak begitu bagus. Kini, para siswa yang menimba ilmu jauh dari rumah bisa pulang ke kampung halaman setidaknya sekali atau dua kali setahun.”
Saat ini, jarak tempuh kereta Tibet yang beroperasi mencapai 954 kilometer, sementara jarak tempuh via jalan raya di Tibet mencapai 117.000 kilometer.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Lhasa, China. (XHTV)